Kasus KDRT didominasi Kekerasan Seksual

Banyak Kasus Tak Terungkap ke Publik

Kasus KDRT didominasi Kekerasan Seksual
Kasus KDRT didominasi Kekerasan Seksual
JAKARTA - Meski marak, namun banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang tak terungkap kepermukaan (publik). Kasus KDRT justru lebih banyak tersimpan rapi di kalangan keluarga atau rumah tangga dan hanya menjadi linangan air mata.

Bahkan sepanjang tahun 2008, dari 682 kasus KDRT yang berhasil didata dan diproses Direktorat I/Keamanan dan Transnasional Bareskrim Mabes Polri ternyata 152 kasus dicabut.

Data di Direktorat I Bareskrim itu merupakan data yang dikumpulkan dari 15 Polda se-Indonesia ini diantaranya adalah Jawa Timur 125 kasus dengan 8 kasus dicabut. Nusa Tenggara Barat (NTB) 84 kasus, Bali 112 kasus dengan 30 kasus dicabut, Lampung 63 kasus, Banten 13 kasus, Sulawesi Tenggara 29 kasus, Bangka Belitung 4 kasus, Kalsel 26 kasus, Sumatera Selatan 27 kasus dan 20 kasus dicabut, Gorontalo 56 kasus dengan 39 kasus dicabut, Jambi 37 kasus, Kalbar 50 kasus dengan 21 kasus dicabut, NAD ada 15 kasus dan Sulawesi Selatan 47 kasus dengan 35 kasus dicabut.

Seperti yang dikatakan Penyidik Muda Unit PPA AKP Khatarina Ekorini Indriati, SS kasus yang marak terjadi saat ini adalah tindak kekerasan fisik seperti seksual, penganiayaan hingga mengakibatkan korban cacat dan meninggal dunia. Dari 682 kasus, 532 diantaranya adalah penelantaran rumah tangga hingga berujung penganiayaan istri. "Semua kasus yang diadukan ke PPA, perempuan yang menjadi korban dan kalau pun ada kasus yang dicabut itu juga karena atas permintaan dari korban," kata wanita yang sudah 8 tahun menangani kasus perempuan dan anak ini, di Mabes Polri, Jakarta Senin (5/1).

JAKARTA - Meski marak, namun banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang tak terungkap kepermukaan (publik). Kasus KDRT justru lebih banyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News