Bank Syariah Harus Siapkan Infrastruktur

Bank Syariah Harus Siapkan Infrastruktur
Bank Syariah Harus Siapkan Infrastruktur
JAKARTA - Perbankan syariah harus menyiapkan infrastruktur untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015. Peringatan tersebut dikemukakan Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Mulya Siregar di Jakarta, Rabu (21/9). "Kesiapan infrastruktur penunjang dalam menghadapi MEA bagi perbankan syariah adalah mutlak dilakukan," katanya.

Menurut Mulya, infratruktur yang harus disiapkan antara lain kemudahan jasa pembayaran dan aktivitas usaha terkait dengan transaksi real time dengan teknologi yang memadai dan jaringan terintegrasi. "Itu merupakan salah satu modal utama dalam melayani kebutuhan nasabah untuk mempertahankan dan meraih pangsa pasar perbankan syariah yang lebih besar," bebernya.

Selain itu, perlu penyiapan dan ketersediaan teknologi yang memadai dan jaringan terintegrasi, meski membutuhkan dukungan dana yang tidak sedikit. "Sementara perbankan syariah di Indonesia size-nya masih relatif kecil sehingga ketersediaan dana untuk IT relatif tidak sebesar dana perbankan konvensional maupun perbankan syariah negara tetangga," ucapnya.

Ia mengetengahkan, size bank syariah di Indonesia relatif lebih kecil dibanding beberapa negara tetangga. "Aset bank syariah terbesar di Indonesia kurang dari Rp40 triliun. Sementara bank syariah terbesar Malaysia (Maybank Islamic) telah mencapai aset kurang lebih USD 20 miliar atau ekuivalen Rp170 triliun atau Islamic Bank of Asia, Singapura modalnya USD 0,5 milar," paparnya. (jpnn)

JAKARTA - Perbankan syariah harus menyiapkan infrastruktur untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015. Peringatan tersebut dikemukakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News