Makanan Berformalin Masih Beredar
Selasa, 29 November 2011 – 09:04 WIB
BARLIAN--Penggunaan formalin dalam beberapa jenis makanan sebenarnya bukan hal baru. Bahkan, sudah berlangsung bertahun-tahun. Sulitnya membedakan produk yang diawetkan dengan formalin boleh jadi sebagai salah satu penyebab masyarakat seperti bersikap acuh terhadap risiko yang ditimbulkan. Perilaku sebagian konsumen yang masih senang memilih produk yang awet berharga murah ditengarai juga menjadi penyebab lain. Menurut Hj Nariman, jika makanan tersebut mengandung formalin, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar 25 derajat celcius. Bila dimasukkan lemari es dengan suhu 10 derajat celcius, makanan tersebut bisa bertahan hingga 15 hari.
Menurut Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Selatan Hj Nariman Kiptiah, kebanyakan makanan yang ditengarai mengandung formalin adalah jenis makanan produksi rumah tangga, seperti bakso, tahu, ikan dan sejumlah jenis lainnya. ”Kita sedang melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya makanan berformalin yang tidak mereka sadari,” tuturnya.
Bahaya formalin pada makanan dapat berakibat kerusakan pada hati, jantung, otak, limpa, pankreas, saraf pusat dan ginjal. Sebenarnya, kata dia, kalau masyarakat peduli, produksi dan peredaran makanan berformalin bisa dicegah. Ia juga berharap masyarakat selektif dalam memilih makanan. Ciri-ciri makanan berformalin sendiri sebenarnya sangat mudah dikenali.
Baca Juga:
BARLIAN--Penggunaan formalin dalam beberapa jenis makanan sebenarnya bukan hal baru. Bahkan, sudah berlangsung bertahun-tahun. Sulitnya membedakan
BERITA TERKAIT
- 500 Warga Kubu Raya Mendaftar Sebagai Calon Anggota Polri
- Kejari Palembang Tahan Tersangka Korupsi Bahan Pakaian Batik
- Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Dunia Tersengat Listrik, Begini Kejadiannya
- Mendagri Resmi Tunjuk Sadali Ie Jadi Plh Gubernur Maluku
- AKBP Riza: Waspadai Oknum yang Menjanjikan Kelulusan Anggota Polri
- Pemkot-Polrestabes Palembang Bersinergi Menindak Juru Parkir Liar