Kereta Supercepat, Jakarta-Bandung Hanya 45 Menit

Kereta Supercepat, Jakarta-Bandung Hanya 45 Menit
Kereta Supercepat, Jakarta-Bandung Hanya 45 Menit
JAKARTA - Proyek kereta api supercepat Jakarta-Surabaya (Argo Cahaya) belum terbangun, pemerintah malah ingin membangun kereta supercepat Jakarta-Bandung dengan biaya Rp 58,108 triliun. Oleh karena itu, PT Kereta Api menolak untuk ikut serta dalam proyek tersebut.

Direktur Utama PT Kereta Api, Ignatius Jonan mengatakan, pihaknya menilai pembangunan kereta api supercepat Jakarta-Bandung belum mendesak. Untuk mendongkrak ekonomi nasional, proyek kereta supercepat Jakarta-Surabaya dipandang lebih penting. "Menurut saya itu (kereta supercepat Jakarta-Bandung) baru akan menjadi kebutuhan mendesak kalau pendapatan per kapita masyarakat sudah di atas USD 10 ribu," ujarnya, Selasa (20/3).

Pria kelahiran Surabaya ini mengaku PT KA tidak akan membiayai proyek tersebut karena nilainya besar dan kurang ekonomis. "Penumpang kereta Jakarta-Bandung hanya sekitar 4.000 penumpang per hari. Artinya, kalau harga tiket tidak Rp 500 ribu, investasi tidak akan untung. Padahal untuk tarif nanti kan diatur pemerintah. Jadi saya lebih menyarankan pemerintah dan swasta yang membangun," sebutnya.

Sebelumnya, pejabat Bappenas mengatakan akan memprioritaskan proyek kereta api supercepat Jakarta-Bandung daripada Jakarta-Surabaya karena biayanya lebih murah dan jaraknya lebih pendek. Dengan kereta supercepat Jakarta-Bandung itu, waktu tempuh Jakarta-Bandung dengan kereta bisa dipangkas dari sebelumnya tiga jam menjadi 45 menit.

JAKARTA - Proyek kereta api supercepat Jakarta-Surabaya (Argo Cahaya) belum terbangun, pemerintah malah ingin membangun kereta supercepat Jakarta-Bandung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News