Nyepi, Pecalang Antar Warga Salat Jumat
Sabtu, 24 Maret 2012 – 04:04 WIB
DENPASAR - Mulai sekitar pukul 06.00 pagi kemarin (23/3) jalanan Kota Denpasar yang biasanya begitu akrab dengan kemacetan, berubah lengang. Tak ada aktivitas warga yang terlihat. Udara juga terasa segar karena tak ada lagi asap polusi kendaraan. Di Pasar Sanglah, Jalan Waturenggong, yang biasanya sangat krodit, juga berubah senyap. Di sana, beberapa petugas keamanan pasar juga terlihat berjaga-jaga.
Terlebih, pagi yang mengawali Nyepi kemarin diiringi gerimis. Ya, umat Hindu di seluruh Bali kemarin memang merayakan Nyepi. Yaitu, dengan melaksanakan catur brata penyepian di rumah masing-masing. Antara lain, amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
Di beberapa ruas jalan, seperti Jalan Diponegoro, Sesetan, dan Jenderal Sudirman hanya tampak onggokan sisa-sisa sampah pawai ogoh-ogoh. Hari masih pagi, tapi sudah tampak pecalang (petugas keamanan desa adat) melakukan pemantauan, meski jumlahnya hanya satu-dua orang.
Baca Juga:
DENPASAR - Mulai sekitar pukul 06.00 pagi kemarin (23/3) jalanan Kota Denpasar yang biasanya begitu akrab dengan kemacetan, berubah lengang. Tak
BERITA TERKAIT
- Limbah dari BSD Diolah Secara Ilegal di Bogor, Polisi Bergerak
- Honorer jadi PPPK 2024: Pemkot Berkomitmen Tidak Ada Satu pun Tertinggal, Alhamdulillah
- Ada Oknum Kodam I Bukit Barisan Dipecat Gegara Terlibat Narkoba
- Imigrasi Blitar Mendeportasi Seorang Remaja ke Singapura
- Usulan Formasi CPNS dan PPPK Banda Aceh Disetujui MenPAN-RB
- Pj Gubernur Agus Fatoni Apresiasi Prestasi & Capaian Kabupaten Banyuasin di HUT ke-22