Di Tasik, 7.894 Pria Doyan 'Jajan'

Di Tasik, 7.894 Pria Doyan 'Jajan'
Di Tasik, 7.894 Pria Doyan 'Jajan'

jpnn.com - TASIK – Pria nakal yang suka menyewa pekerja seks komersil (PSK) di Kota Tasikmalaya jumlahnya mencapai ribuan. Mereka mencari kepuasan di luar rumah. Data Kementerian Kesehatan RI empat tahun lalu saja mencatat penikmat kupu-kupu malam (sebutan PSK) di Kota Resik ini mencapai 7.894 pria.   

Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Tasikmalaya Aang Munawar SPdI mengatakan laki-laki pembeli PSK juga penular HIV/AIDS.

“Secara matematis laki-laki pembeli seks menempati peringkat teratas sebagai kelompok yang paling berpengaruh terhadap penularan HIV yang dialami ibu rumah tangga dan anak,” ungkap Aang Munawar kepada Radar Tasikmalaya (Grup JPNN) kemarin.

Transaksi seks pun tidak hanya berpotensi menularkan HIV dan infeksi menular lainnya, lebih jauh, pembelian seks menciptakan pasar eksploitasi seksual dan perdagangan manusia. Perempuan, yang hidup dibawah garis kemiskinan, terpaksa menceburkan diri ke dunia prostitusi.

“Atau terjebak pelacuran dengan janji pekerjaan sah, namun kenyataannya dijual seperti ternak, dipenjara atau mengalami pelecehan seksual,” tutur aktivis penanggulangan HIV/ AIDS ini.

Secara umum, kondisi ini, kata dia, membuat perempuan menghadapi tantangan yang lebih berat meraih kesetaraan dengan laki-laki. Apalagi di dunia patriarkis. “Seperti multi diskriminasi, kekerasan sosial, ekonomi dan seksual,” kata Aang.

Sejarahnya, pelacuran selalu dimulai dengan adanya sisi permintaan (demand side). Kemudian baru sisi pasokan (supply side) dalam hal ini dilakukan mucikari.

Para mucikari atau germo berusaha memenuhi permintaan tersebut. Sementara pelacur adalah objek yang dijualbelikan. “Di sinilah letak kontradiksi dari semua aturan-aturan yang berlaku sejak zaman kolonial hingga kini,” cetusnya.

TASIK – Pria nakal yang suka menyewa pekerja seks komersil (PSK) di Kota Tasikmalaya jumlahnya mencapai ribuan. Mereka mencari kepuasan di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News