Ribuan Mahasiswa IAIN Belajar Darurat
Gedung Telanjur Dirobohkan, Pinjaman IDB Tak Cair
jpnn.com - SURABAYA - Ribuan mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya dari tiga fakultas saat ini rela prihatin. Mereka harus menerima kenyataan mengikuti perkuliahan secara "tidak normal".
Ada yang harus berpindah-pindah gedung, ada yang mengatur jam kuliah sedemikian rupa.
Tiga fakultas tersebut adalah syariah, tarbiyah, dan dakwah. Kondisi seperti itu berlangsung paling tidak hingga awal 2015. Khusus untuk fakultas dakwah, mungkin Oktober kondisinya sudah normal.
Mengapa sampai terjadi kondisi seperti itu? Semua berawal dari adanya tawaran bantuan Islamic Development Bank (IDB) pada September 2012. Bantuan itu digunakan untuk membangun gedung, merenovasi bangunan, dan meningkatkan mutu sumber daya manusia.
Rektor IAIN Sunan Ampel Prof Dr AbdulA'la mengatakan, untuk pembangunan gedung, sebagai penyokong dana, IDB memberikan dua syarat kepada IAIN jika ingin diberi pinjaman. Syarat pertama adalah tanah yang akan dibangun harus tidak bermasalah. Syarat kedua, di lokasi yang akan dibangun tersebut harus tidak ada bangunan atau rata dengan tanah. "Dengan begitu, mereka memang tinggal membangun saja," ujarnya kepada Jawa Pos.
Begitu mendapat lampu hijau, IAIN langsung merobohkan sebagian gedung di fakultas tarbiyah dan syariah. Sementara itu, gedung fakultas dakwah hanya direnovasi.
Di tengah jalan, pengajuan pinjaman tersebut mengalami hambatan. Bahkan, hingga kini belum ada respons positif dari pihak IDB. Proposal dan no objection letter (NOL) yang dikirim ke kantor IDB di Jeddah, Arab Saudi, sejak beberapa bulan lalu belum menunjukkan kemajuan. "Kami tunggu hingga akhir bulan ini. Kalau memang belum juga, ya mungkin kami ambil langkah terakhir, yakni berangkat langsung ke sana," jelas A'la.
Molornya pencairan dana bantuan tersebut berdampak pada proses belajar mengajar mahasiswa. Sebagian mahasiswa harus rela mengikuti proses belajar mengajar di tempat darurat. Bahkan, semester lalu ada yang memanfaatkan masjid dan kantin untuk kuliah.
SURABAYA - Ribuan mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya dari tiga fakultas saat ini rela prihatin. Mereka harus menerima kenyataan mengikuti perkuliahan
- 4 Bidang FTUI Raih Peringkat 1 di Indonesia dalam Pemeringkatan QS World University
- Heboh Aturan Seragam Sekolah Baru, Disdik Jakarta Bilang Begini
- 6 Fakta soal Penempatan PPPK P1 Swasta, Guru P3 di Sekolah Induk Seharusnya Aman
- Pengamat Pendidikan Nilai Pramuka Harus Ikuti Perkembangan Zaman
- Menteri Nadiem Sebut Kurikulum Merdeka Pulihkan Krisis Pendidikan
- Sinar Primera Group Wakafkan Al-Qur'an sebagai Dukungan pada Pendidkan Agama