Dahlan Iskan: Negara Ini Terlalu Banyak Impor

Dahlan Iskan: Negara Ini Terlalu Banyak Impor
Dahlan Iskan saat visi dan misi peserta sebelum perkenalan dengan para Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) se-Indonesia Jakarta, Minggu (15/9). Deklarasi calon presiden dari Partai Demokrat akan dilaksanakan pada April 2014.--RAKA DENNY/JAWAPOS/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut keadaan ekonomi Indonesia sering bergejolak karena kebiasaan impor yang dilakukan Indonesia sejak 1998. Akibatnya, Indonesia yang tadinya bisa menjadi negara industri kemudian menjadi negara dagang. Lebih banyak menerima barang impor dibanding menghasilkan sendiri.

Hal ini disampaikan Dahlan dalam pemaparan visi dan misinya di hadapan Komite Konvensi, Jakarta, Minggu, (15/9). Dahlan menyebut, sebagai calon presiden ia ingin mengubah pandangan itu.

"Impor lebih gampang daripada ngurus industri. Karena itu segala macam impor. Tidak bisa begini. Dalam 5 tahun ke depan harus diselesaikan. Ubah kembali masyarakat kita jadi masyarakat industri," tutur Dahlan.

Menurut Dahlan bukan karena kebijakan yang menyebabkan demikian, tapi karena kebiasaan sejak era reformasi yang mengakibatkan Indonesia lupa menjadi negara industri. Ia berharap pemerintah selanjutnya bisa mewujudkan kembali perekonomian yang lebih baik untuk Indonesia.

"Kita ini negara yang besar, kita harus kejar negara besar sehingga kita bisa kalahkan Meksiko dan Spanyol. Spanyol tentu kita tidak bisa kalahkan Barcelona. Masih lama kalau untuk kalahkan. Tapi dalam ekonomi kita bisa, bukan tidak bisa. Ya dengan kerja, kerja, kerja," tegas Dahlan. (flo/jpnn)


JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut keadaan ekonomi Indonesia sering bergejolak karena kebiasaan impor yang dilakukan Indonesia sejak 1998.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News