IBM Luncurkan Superkomputer untuk Bantu Afrika

IBM Luncurkan Superkomputer untuk Bantu Afrika
IBM Luncurkan Superkomputer untuk Bantu Afrika

jpnn.com - LAGOS - Produsen komputer dunia, IBM mulai Kamis (6/2) menggelar sistem superkomputer canggih yang dikenal dengan nama 'Watson Supercomputer' untuk seluruh Afrika. Langkah itu sebagai upaya mengatasi berbagai kendala pembangunan di Afrika seperti diagnosa medis, pengumpulan data ekonomi dan juga penelitian e-commerce.

Prioyek yang dinamai "Project Lucy" itu akan berjalan selama 10 tahun dengan anggaran USD 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun. "Saya percaya ini akan memacu inovasi bagi para pengusaha di sini," kata Chief Executive IBM, Ginni Rometty pada konferensi di Lagos, Nigeria, seperti dilansir asiaone,(6/2) .

Rometty mencontohkan bagaimana Maroko yang telah menggunakan data canggih untuk strategi pertanian terkini demi meningkatkan hasil tanam dengan memprediksi cuaca, permintaan dan wabah penyakit. Sistem Watson menggunakan kecerdasan buatan yang dapat dengan cepat menganalisis data dalam jumlah besar dan dapat memahami bahasa manusia dengan cukup baik. Teknologi ini akan memungkinkan bagian-bagian yang lebih miskin di Afrika untuk berkembang lebih cepat.

"Superkomputer ini bisa membantu pendidikan di sekolah-sekolah yang memiliki sedikit sumber daya komputer dengan menggunakan aplikasi smartphone yang mendapatkan akses ke alat-alat analisis Watson melalui komputasi awan," ungkap kepala penelitian IBM Afrika, Uyi Stewart.

Hanya saja, meski Watson merupakan superkomputer canggih, namun IBM Corp sejauh ini gagal untuk menjadikannya salah satu sumber pendapatan. Dibandingkan pendapatan dari produk IBM lainnya, Watson hanya berkontribusi USD 100 juta selama tiga tahun terakhir ini. Karenanya, IBM akan menginvestasikan USD 1 miliar guna menciptakan unit bisnis untuk Watson, sebuah namanya merujuk pada mantan Presiden IBM Thomas Watson. (esy/jpnn)


LAGOS - Produsen komputer dunia, IBM mulai Kamis (6/2) menggelar sistem superkomputer canggih yang dikenal dengan nama 'Watson Supercomputer'


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News