Jeruk dan Cabai Picu Inflasi Februari
jpnn.com - SAMPIT – Perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Sampit di bulan Februari 2014 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di Kota Sampit terjadi inflasi sebesar 0,75 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,94 pada bulan Januari 2014 menjadi 110,76 pada bulan Februari 2014.
“Tingkat inflasi Januari sampai Februari 2014 sebesar 1,94 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Februari 2014 terhadap Februari 2013 sebesar 6,33 persen,” ungkap Kepala BPS Kota Sampit Heri, Sabtu (8/3).
Ditambahkan Heri, inflasi di Sampit bulan Februari 2014 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran.
Lima kelompok itu adalah makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 2,47 persen. Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,32 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,43 persen, kelompok bahan makanan 0,39 persen dan kelompok kesehatan 0,10 persen.
“Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,04 persen dan kelompok sandang 0,10 persen,” jelasnya.
Sementara itu, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Sampit selama bulan Februari 2014 antara lain: jeruk, cabai rawit,
pemeliharaan/servis kendaraan, es dan mobil.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain daging ayam ras, bawang merah, ikan selar, bahan bakar rumah tangga dan ikan gabus.
SAMPIT – Perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Sampit di bulan Februari 2014 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil
- Setoran Daerah PTFI Rp 3,35 Triliun Bisa Perkuat Infrastruktur Dasar Papua Tengah
- Wujudkan Konsep Rumah Minimalis dengan Kartu Kredit BRI
- Kisah Bocil 'Ep Ep' Asal Pasuruan, Dhani Bangun Bisnis di Usia Belasan
- April 2024, Bandara Soekarno-Hatta Jadi Tersibuk di Kawasan Asia Tenggara
- Pemerintah Diminta Perkuat Pengaturan terkait Impor Barang
- Jokowi 'Rayu' Apple Membangun Pabrik di Indonesia