Giliran Korban Perang Suriah Dapat Bantuan

Giliran Korban Perang Suriah Dapat Bantuan
Tim kemanusiaan Indonesia Aid Dompet Dhuafa for Syria pada Kamis (27/3) menuju Rumah Sakit Syrian Medical Center dan pusat pengobatan untuk menyalurkan bantuan. Bantuan ini berupa antibiotik, obat batuk, demam, penghilang nyeri, obat diare, anestesi gel dan suntikan untuk para korban perang Suriah. Foto for JPNN.com

jpnn.com - REYHANLI - Dompet Dhuafa kembali ikut berkontribusi memberikan pertolongan di luar negeri. Setelah membantu di kamp pengungsian di Kenzu dan Garoua Boulai, perbatasan timur Kamerun dan Afrika Tengah, kali ini giliran korban perang Suriah.

Koordinator Relawan Tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa, Nugroho Indera Warman mengatakan Tim kemanusiaan Indonesia Aid Dompet Dhuafa for Syria pada Kamis (27/3) menuju Rumah Sakit Syrian Medical Center dan pusat pengobatan untuk  menyalurkan bantuan. Bantuan ini berupa antibiotik, obat batuk, demam, penghilang nyeri, obat diare, anestesi gel dan suntikan untuk para korban perang Suriah.

“Ada sekitar 40-an pasien yang berobat di tempat ini. Mulai dari luka tembak, tusuk hingga terkena bom. Selain itu Dokter Farhan dari Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa turut membantu di tempat ini," ujar Nugroho dalam keterangan persnya kepada JPNN.com, Jumat (28/3).

Sebelumnya, tim kemanusiaan juga mengunjungi Emel Hospital, sebuah rumah sakit lapangan yang ditujukan bagi para korban perang Suriah. Terlihat di rumah sakit tersebut, ratusan pengungsi Suriah mengantri di apotik yang sudah disediakan.

Di tempat yang lain, tim kemanusiaan juga melakukan serah terima bantuan obat-obatan untuk diserahkan langsung ke Suriah. Namun, selama 3 hari menunggu kepastian untuk menyebrang ke Suriah ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya semakin panasnya perbatasan dengan adanya saling serang antara Turki dan Suriah.

“Bantuan obat-obatan termasuk anastesi sebanyak ratusan karton akan diseberangkan oleh pihak IHH ke tiga rumah sakit yang ada di Suriah di wilayah Bab Al-Hawa, Sarmada dan Azman dengan penerima manfaat sekitar 1.000 pasien yang ada di sana,” jelas Nugroho.

Dihari yang sama, Tim Kemanusiaan juga mengunjungi Panti Asuhan Kahtiin. Di panti asuhan ini tertampung kurang lebih 30 anak yang berusia 5-10 tahun yang kedua orangtuanya menjadi korban perang Suriah. Meski keadaan genting tengah mengancam mereka, namun mereka terlihat semangat dalam menjalankan aktivitas mereka kembali.
 
“Ketika kami datang ada sekitar 14 anak yang sedang belajar hapalan Qur’an. Dan pada saat tim datang disajikan sebuah bacaan surat An-Naba dengan suara yang lembut dari mulut kecil anak-anak manis para syahid ini,” katanya. (jpnn)

 


REYHANLI - Dompet Dhuafa kembali ikut berkontribusi memberikan pertolongan di luar negeri. Setelah membantu di kamp pengungsian di Kenzu dan Garoua


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News