Ribuan Umat Hindu Gelar Melasti

Ribuan Umat Hindu Gelar Melasti
Ribuan umat Hindu di Banten membanjiri pantai Salira Indah, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Sabtu (29/3). Mereka melaksanakan ritual melasti dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1936, di mana hari raya tersebut jatuh pada Senin (31/3). Foto: JPNN.com

jpnn.com - SERANG - Ribuan umat Hindu di Banten membanjiri pantai Salira Indah, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Sabtu (29/3). Mereka melaksanakan ritual melasti dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1936, di mana hari raya tersebut jatuh pada Senin (31/3). Pantauan Radar Banten (JPNN Group), seluruh umat Hindu mengenakan pakaian adat Bali yang didominasi warna putih. Mereka membawa berbagai sarana upacara melasti yang dipusatkan di Pantai Salira.

Ritual yang digelar tiga hari menjelang Nyepi itu, berjalan cukup khidmat dan lancar. Iring-iringan warga yang mengusung sesajen, umbul-umbul, payungan, hingga pretima atau benda sakral lainnya diiringi tetabuhan musik tradisonal bleganjur, menjadi suguhan menarik untuk dilihat. “Ritual melasti ini untuk penyucian diri dengan harapan Nyepi bisa berlangsung tenang dan damai,” ujar Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banten Anak Agung Gede Anom.

Pretima merupakan benda sakral yang biasanya disimpan di pura-pura suci dan disakralkan. Semua benda itu dibawa ke pantai untuk disucikan kemudian dibawa kembali ke pura. Agung Gede menjelaskan apabila ritual melasti terdiri dari dua hal, pertama bhuana agung atau alam semesta, serta bhuana alit yang diterjemahkan sebagai jiwa raga manusia. “Kita melakukan penyucian, batin kita harus disucikan menjelang Hari Raya Nyepi.

Kita yakin bahwa di dunia ini penguasa ada di dalam diri kita, yang semuanya ciptaan Tuhan,” terangnya. Ia pun mengatakan, esensi dari melasti juga bisa dikaitkan sebagai sedekah laut. Umat manusia, kata Agung Gede, telah lama memanfaatkan laut sebagai sumber kehidupan. “Karena itulah kami memohon keselamatan kepada penguasa laut karena mata pencaharian kita itu salah satunya di laut,” tuturnya.

Ia berharap dengan upacara melasti ini umat manusia bisa menjalankan nilainilai kesucian tanpa terganggu oleh alam dan sekitarnya. Agung Gede pun mengingatkan agar manusia juga menjaga kelestarian alam. “Semuanya harus seimbang dan saling menghormati, dengan begitu kesucian akan bisa kita miliki,” katanya. Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1936, I Gede Nyoman Soewandhi (62), mengatakan apabila kegiatan menjelang Nyepi terdiri dari beberapa rangkaian. Sebelumnya, pihaknya telah melakukan sejumlah kegiatan seperti bakti sosial, penanaman pohon, dan lain-lain. “Ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kami dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi,” katanya. (quy/air/jpnn)


SERANG - Ribuan umat Hindu di Banten membanjiri pantai Salira Indah, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Sabtu (29/3). Mereka melaksanakan ritual


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News