Pacquiao Tak Sebrutal Dulu

Pacquiao Tak Sebrutal Dulu
Pacquiao Tak Sebrutal Dulu

jpnn.com - LAS VEGAS - Di hadapan 15 ribu lebih fansnya di MGM"s Grand Garden Arena, Sabtu malam (12/4) waktu setempat, Manny Pacquiao membuktikan bahwa dirinya lebih superior dari Timothy Bradley. Kontroversi kekalahannya yang terus hidup selama dua tahun terakhir sejak pertarungan pertamanya, dijawab tuntas dengan kemanangan mutlak.    Hampir dua tahun sejak keputusan paling kontroversial dalam sejarah tinju dunia itu diambil, Pacquiao akhirnya sukses merebut kembali sabuk juara kelas welter versi WBO yang sangat diinginkannya dari Bradley. Kini, petinju 36 tahun itu bisa pulang ke Filipina dan menunggu kelahiran anak kelimanya akhir bulan ini dengan damai. Tanpa kontroversi. 

Bahkan Bradley harus sepakat bahwa Pacquiao memang layak menang dengan angka mutlak di hadapan 15.601 fansnya yang memendam marah atas kekalahan menyakitkan 9 Juni 2012. Tak seperti pertarungan pertama, rematch kedua petinju terbaik kelas welter itu, tidak lagi diwarnai split decision dari tiga juri penilai. Dua juri Craig Metcalfe dan Michael Pernick memberi nilai 116-112. Sementara juri Glenn Trowbridge lebih telak, 118-110. 
    
Pada pertarungan pertama, Bradley menang dengan split decision. Juri Duane Ford dan C.J. Ross memenangkan petinju Amerika Serikat itu dengan angka 115-113. Sementara Jerry Roth memenangkan Pacman dengan angka yang sama. Keputusan itu tak pelak menuai kritik luas di tengah banyak analis menilai Pacman tampil lebih baik. Sebuah investigasi juga dilakukan Kejaksaan Nevada untuk menyelidiki kasus tersebut.    
    
Bradley mengaku hidupnya tak tenang setelah pertarungan pertamanya dengan Pacquiao. Ancaman pembunuhan datang bertubi-tubi karena dia dianggap tak layak menang. Bahkan petinju 31 tahun itu mengaku sempat berpikir untuk bunuh diri saat menghadapi serbuan kritikan tajam atas keputusan kontroversial.
    
Pertarungan kemarin menjadi titik balik dalam karir professional Pacquiao yang sudah dianggap "habis masanya". "Saya membuktikan malam ini bahwa perjalanan saya di dunia tinju akan berlanjut," ucapnya yang telah memenangkan 56 dari 63 pertarungan. Dia mengatakan akan terus bertarung sampai beberapa tahun lagi dan merasa tidak bersamalah bertarung dengan siapapun.
    
Bradley, yang tak terkalahkan dalam 31 pertarungan sebelumnya menghadapi rematch Sabtu malam untuk membuktikan bahwa dirinya memang layak menang dua tahun lalu. Bahkan dia menarget KO untuk itu. "Aku pikir aku harus melakukan lebih (dari sekedar bertarung). Karenanya aku ingin menang KO," kata Bradley usai bertanding. 
    
Dia mengakui Pacman lebih bertarung lebih baik darinya. "Manny bertarung dengan hati dan siapa yang lebih baik menang malam ini," akunya.  
    
Pacquiao lebih agresif dan akurat sejak awal pertarungan. Meski keduanya juga terlibat jual beli pukulan pada ronde-ronde pembuka. Di ronde empat Bradley malah sempat menggoyahkan Pacman dua kali. Namun dia mampu bangkit dan menguasai sisa ronde. "Aku tak mau gegabah. Aku meningkatkan gempuranku di paruh kedua pertarungan ketika aku membuat banyak penyesuaian," katanya. 
    
Namun Pacqiao tak sebrutal dulu. Pukulan yang bertubi-tubi mengenai wajah Bradley tak sempat menjatuhkannya. Bahkan tak terlihat luka lebam berarti di wajah petinju Amerika Serikat. Pertarungan kemarin seperti mengonfirmasi psywar Bradley menjelang pertarungan yang menyebut Pacman telah kehilangan killing punch-nya.
    
Statistik juga menyebutkan, Pacquiao telah melakoni tujuh pertarungan sejak 2009. Dan tidak sekalipun mampu memukul jatuh lawannya di atas ring. Alih-alih memukul jatuh lawannya, petinju terbaik di Asia itu malah menelan KO dalam kekalahan terakhirnya dari Juan Manuel Marquez 2012 silam.
    
Banyak analis tinju dunia yang menyebut hal itu terjadi karena faktor usia Pacman. Kemampuan dan kekuatan lawannya yang semakin baik, serta fokusnya yang mulai terbelah semenjak menjadi anggota kongres di senat Filipina.
    
Tapi Pacquiao punya jawaban untuk merespon keraguan itu. "Bradley tampil jauh lebih baik dari pertemuan kami yang pertama. Dia bahkan melukai daguku," tukasnya. (cak)


LAS VEGAS - Di hadapan 15 ribu lebih fansnya di MGM"s Grand Garden Arena, Sabtu malam (12/4) waktu setempat, Manny Pacquiao membuktikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News