Perempuan Diperkosa Ramai-ramai di Kantor Polisi
Ogah Bayar Suap untuk Bebaskan Suami
jpnn.com - KASUS pemerkosaan kembali menggegerkan India. Bahkan kasus yang satu ini benar-benar menyedihkan. Pasalnya sang korban adalah perempuan yang digilir empat polisi di kantornya lantaran tak mau membayar suap untuk membebaskan suaminya yang sedang ditahan.
Kejadian memalukan itu terjadi di sebuah kantor polisi di Hamirpur, negara bagian Uttar Pradish, India, Senin (9/6) lalu. Saat itu, sekitar pukul 21.30 waktu setempat korban datang ke kantor polisi untuk mengajukan pembebasan bersyarat kepada suaminya. Namun saat itu kantor penegak hukum sedang sepi.
Tak lama kemudian, salah satu petugas datang menghampirinya. Berjanji akan membantu petugas yang masih dirahasiakan namanya itu mengajak korban masuk ke ruangannya. "Ternyata bukannya membantu, petugas tersebut malah memperkosa saya. Totalnya ada empat polisi," kata korban yang tak disebutkan namanya kepada CNN IBN.
Diduga, korban ogah membayar uang suap yang diminta petugas untuk membebaskan suaminya.
Nah pada Rabu (11/6) korban memberanikan diri untuk melaporkan kejadian yang sudah menimpanya tersebut ke seorang perwira senior. "Prosedur akan diproses, korban telah mengajukan komplain dan pelakunya akan segera ditangkap,” ujar seorang polisi dari Hamirpur, Virendra Kumar Shekhar.
Sementara itu Sub-Inspektur Barbir Singh mengatakan pihaknya sudah mengajukan kasus pidana terhadap empat petugas dari kantor polisi tersebut. (mas/jpnn)
KASUS pemerkosaan kembali menggegerkan India. Bahkan kasus yang satu ini benar-benar menyedihkan. Pasalnya sang korban adalah perempuan yang digilir
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sukses Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan 2024, PPI Jerman: Wadah Menuju Indonesia Emas
- Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina