Serangan Darat Puncak Agresi Israel

Ingin Hancurkan Terowongan Hamas

Serangan Darat Puncak Agresi Israel
Serangan Darat Puncak Agresi Israel

jpnn.com - GAZA – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akhirnya melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza. Kamis malam (17/7) Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menginstruksikan ofensif besar-besaran ke perbatasan. Landasan peluncuran roket, terowongan militan, dan gudang senjata militan menjadi target utama IDF.

 

Para pemimpin Israel menyatakan, tujuan utama serangan darat tersebut adalah melemahkan kekuatan militer Hamas. Setelah pertempuran tanpa henti selama 10 hari, operasi militer Israel itu menjadi puncak agresi IDF.

Sebelumnya, IDF melancarkan lebih dari 2.000 serangan udara di perbatasan Israel-Palestina. Militan-militan Gaza pun tidak kalah rajin menembakkan ribuan roket ke Israel.

Netanyahu memerintahkan operasi darat atas Gaza setelah gencatan senjata sementara gagal menghentikan hujan roket ke wilayah Israel. Gencatan senjata atas prakarsa Mesir itu hanya berlangsung sekitar lima jam.

Sempat menahan diri untuk tidak membalas serangan roket militan-militan Gaza, IDF akhirnya kembali menyerang pada Kamis malam. Kali ini serangan berasal dari darat, bukan udara.

Sebenarnya, militer Israel ragu dengan rencana untuk melancarkan operasi darat. Sebab, selain bakal memantik kutuk dunia, serangan ofensif lewat jalur darat jelas akan membahayakan nyawa para serdadunya. Di sisi lain, operasi darat pun tidak selalu membuahkan hasil. Pada 2009 dan 2012, serangan IDF tidak mempan menekuk Hamas dan militan-militan Gaza.

Namun, belakangan, kekuatan militer Hamas melemah. Bahkan, dukungan regional dan internasional terhadap organisasi radikal tersebut juga tidak sekuat dulu. Pertimbangan itulah yang membuat Israel nekat melancarkan serangan darat.

GAZA – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akhirnya melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza. Kamis malam (17/7) Perdana Menteri (PM) Benjamin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News