Ciptakan Aplikasi Pelindung Serangan Roket Pejuang Palestina

Ciptakan Aplikasi Pelindung Serangan Roket Pejuang Palestina
Ciptakan Aplikasi Pelindung Serangan Roket Pejuang Palestina. Voa Indonesia/Getty Images

jpnn.com - JERUSALEM — Aplikasi Red Alert sangat akrab bagi warga Israel. Aplikasi untuk mengetahui serangan roket di tengah memanasnya hubungan antara Palestina dengan negara Zionis Yahudi itu paling banyak diunduh di ponsel.

Salah seorang pengembang Red Alert, Ari Sprung mengatakan aplikasi ini bisa melacak serangan roket yang diluncurkan para pejuang Palestina. Red Alert akan mengeluarkan bunyi peringatan bila ada serangan roket.

Dengan begitu, warga Israel punya waktu antara 15 sampai 90 detik untuk berlindung ke tempat persembunyian aman di rumah mereka.

"Ide awalnya adalah untuk membantu orang-orang di daerah selatan. Kami tidak berpikir harus membantu orang-orang di Yerusalem dan Tel Aviv, tapi kami membantu mereka," ujar Ari Sprung seperti yang dilansir Voa Indonesia, Kamis (17/7).

Aplikasi tersebut telah diunduh oleh sekitar 500.000 warga Israel di ponsel Android dan iPhone mereka. Selain di Israel, Red Alert ternyata juga familiar bagi warga Amerika Serikat. Tercatat 50.000 orang di negeri berjuluk Paman Sam itu mengunduhnya dalam versi Bahasa Inggris.

Cara kerja Red Alert ini dengan menangkap pesan yang dikirim militer Israel setelah mengetahui ada serangan roket. Pesan itu kemudian diteruska server Red Alert ke warga Israel yang ada di Yerusalem dan Tel Aviv.

"Alasan utama kami menciptakan aplikasi tersebut adalah untuk menyelamatkan nyawa orang-orang,'' kata Sprung. (awa/jpnn)


JERUSALEM — Aplikasi Red Alert sangat akrab bagi warga Israel. Aplikasi untuk mengetahui serangan roket di tengah memanasnya hubungan antara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News