Dua Pekan Lumpuhkan 18 Bandit

Dua Pekan Lumpuhkan 18 Bandit
Dua Pekan Lumpuhkan 18 Bandit

jpnn.com - SURABAYA – Polisi benar-benar tidak ingin para penjahat terus menebar ancaman. Petugas terus memburu para bandit yang selama Ramadan ini merampas dan mencuri motor serta menjambret. Langkah itu membuahkan hasil. Selama dua pekan terakhir bulan puasa ini, polisi berhasil meringkus 18 penjahat.

Yang paling anyar adalah penangkapan Rachmad Barowi, spesialis pencuri motor. Pria 32 tahun tersebut dibekuk aparat reskrim Polsek Simokerto Kamis malam (24/7) di Jalan Sidoyoso. Barowi berniat melarikan diri saat disergap, tapi polisi berhasil merobohkannya dengan tembakan di tungkai kanan.

Barowi tertangkap selang satu jam setelah mencuri motor di SPBU Jalan Kenjeran. Malam itu sekitar pukul 19.00, pria yang tinggal di Krembangan Jaya Utara tersebut menggondol motor Honda Vario nopol S 6570 MC yang ditinggal pemiliknya buang air kecil di toilet. Modus pencuriannya merusak rumah kontak motor dengan kunci T.

”Tersangka ini sudah mencuri motor enam kali sepanjang tahun ini,” kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono, Jumat (25/7). Lima pencurian lain terjadi di Jalan Tambak Rejo, Jalan Kapasan, Jalan Pahlawan, Jalang Sulung Semut Kali, dan Jalan KH Mansyur.

Selain Barowi, polisi mengamankan beberapa pelaku perampasan motor. Dua di antaranya dicokok anggota reskrim Polsek Genteng. Dua bandit itu Lutfila Adiatmika, 20; dan Rony, 23. Kedua bandit tinggal di Tempel Sukorejo. Mereka ditangkap aparat di dekat Stasiun Gubeng saat mencari sasaran. Lutfi dan Rony diciduk dengan barang bukti samurai. Mereka sudah beraksi di tujuh lokasi.

Bandit lainnya yang dilumpuhkan polisi adalah komplotan Madura. Tiga orang sekaligus yang dibekuk. Tiga bandit itu adalah M. Soni, 20, warga Jalan Nyamplungan, Surabaya; Fausi, 26, warga Tragah, Bangkalan; dan Hariyanto, 19, warga Kedundung, Sampang. Ketiganya diamankan aparat Polsek Gubeng pada Minggu malam (20/7). Ketiganya merupakan bandit yang berusaha merampas motor Kawasaki Ninja di Karah sepekan sebelumnya.

”Hasil pengungkapan ini merupakan bukti kerja keras anggota crime hunter untuk membatasi ruang gerak para penjahat, terutama penjahat jalanan,” ujar Sumaryono. Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 itu menambahkan, selama ini jajarannya memang dibuat tidak tenang dengan munculnya aksi-aksi pencurian dan perampasan motor.

Polisi pun terus menggencarkan operasi. Lebih-lebih saat malam. Dalam setiap operasi, begitu melihat orang-orang yang mencurigakan, polisi membuntuti. Begitu yakin mereka adalah pelaku kejahatan, polisi langsung menyergapnya. Seperti itu pula pola penangkapan oleh jajaran reskrim Polsek Genteng dan Gubeng.

SURABAYA – Polisi benar-benar tidak ingin para penjahat terus menebar ancaman. Petugas terus memburu para bandit yang selama Ramadan ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News