Petani Tahura Keluhkan Kelangkaan Pupuk
jpnn.com - TAHUNA - Petani di Kelurahan Kolongan Beha Baru Kecamatan Tahuna Barat mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk. Pasalnya stok pupuk di distributor cepat habis, menyebabkan produktifitas petani menurun.
"Pupuk menjadi masalah kami. Stok pupuk di distributor cepat habis. Hari ini kami mendapatkan pupuk, dua minggu kemudian habis,"Â ungkap Set Janis petani di Kelurahan Kolongan Beha.
Dia mengatakan, kelangkaan pupuk mempengaruhi produktifitas petani, karena pekerjaan menanam selalu tertunda.
"Kami pernah mengalami gagal tanam, bibit cabe dan tomat tidak bisa ditanam karena stok pupuk yang habis," katanya.
Junikson Piambira, petani lainnya juga menyampaikan, ketika membeli pupuk, pihak distributor meminta Rencana Definitif Kegiatan Kelompok (RDKK), jika tidak ada, mereka tak akan diberi pupuk.
"Dari dulu kami petani perorangan, bukan petani kelompok,"Â katanya.
Diungkapkan Piambira, alasan tidak membentuk kelompok karena tidak semua petani memiliki keuletan yang sama.
"Kalau boleh, kami petani perorangan, diberikan kemudahan mendapatkan pupuk, walaupun tidak memiliki RDKK,"Â katanya.
TAHUNA - Petani di Kelurahan Kolongan Beha Baru Kecamatan Tahuna Barat mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk. Pasalnya stok pupuk di distributor cepat
- Halalbihalal dengan Wartawan, Kapolres Inhu Ajak Wujudkan Pilkada yang Kondusif dan Aman
- Pamit Donor Darah, Gugun Ditemukan Tewas Tiga Hari Kemudian
- Animo Pendaftar Casis Bintara Polri di Polda Papua Tinggi, Begini Penjelasan Kombes Sugandi
- KASN Mengingatkan ASN tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada Serentak 2024
- Asuransi Astra Berikan Literasi dan Inklusi Keuangan kepada Nelayan di Tangerang
- 846 PPPK 2023 Batanghari Terima SK, Muhammad Fadhil Arief Berpesan Begini