Mulai Bangun Kereta Trans Sulawesi, Target Selesai 2016

Mulai Bangun Kereta Trans Sulawesi, Target Selesai 2016
Mulai Bangun Kereta Trans Sulawesi, Target Selesai 2016

jpnn.com - JAKARTA - Setelah tertunda beberapa bulan, akhirnya mulai kemarin (12/8) pemerintah akan membangun jalur kereta api Trans Sulawesi. Pembangunaan proyek itu di bagi beberpa tahap. Untuk tahap I ruas Makassar-Pare-Pare yang panjangnya 145 km menjadi prioritas pertama dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Diperkirakan pembangunannya akan selesai pada pertengahan tahun 2016.

Kepastian itu dikatakan Ditjen Perkeretapian Kemenhub Hermanto Dwi Atmoko. Menurut Hermanto jalur kereta api Makassar-Pare-Pare akan dikerjakan pada hari ini. Namun, pembangunannya tidak langsung sejauh 145 km. Namun bertahap. "Awal yang dikerjakan hanya sepanjang 30 km." jelasnya.

Hermanto mengatakan jalur kereta api ini nantinya akan dibangun single track. Dengan lebar jalan rel 1.435 mm dan kecepatan maksimal prasarana kereta api yakni 200 km/jam. Sedangkan stasiun yang dibangun totalnya ada 23 stasiun.

Hermanto mengatakan total biaya yang dibutuhkan untuk tahap I ini totalnya Rp 9,65 triliun. Dana sebesar itu digunakan untuk pembebasan lahan jalur ganda (double track), prasarana kereta api, fasilitas penunjang, serta pengadaan sarana seperti lokomotif, kereta api dan gerbong.
    
Sedangkan untuk tahun 2015, pemerintah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 261 miliar. Uang itu digunakan untuk membangun badan jalur kereta api. Panjangnya 30 km membentang dari Makassar sampai kabupaten Barru.
    
Untuk pendanaan, Hermanto menjelaskan skema yang digunakan yakni mengunakan skema pemerintah swasta atau public private partnership (PPP). Pemilihan skema itu sebab butuh biaya besar untuk untuk membangun jalur kereta dari selatan hingga utara Sulawesi itu. Estimasinya mencapai Rp 100 triliun.
    
Dia mengatakan untuk tahap pembangunan infratsruktur dasar, prasarana, fasilitas penunjang serta pembebasan lahan menggunakan APBN dan APBD masing-masing daerah yang dilintasi kereta tersebut. Selanjutnya akan Pemerintah akan bekerjasama dengan BUMN. Hermanto mengakui bahwa kemampuan APBN dan APBD tidak akan cukup untuk membangun trans Sulawesi.
    
Menurut Hermanto, Groundbreaking itu, kata Hermanto berlangsung di Makassar. Acara itu dihadiri langsung oleh Menteri Perhubungan E.E Mangindaan, Menteri Koordinator  Bidang Perekonomian Chairul Tanjung dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.  """"" "
    
Menurut Hermanto, jalur kereta api Trans Sulawesi ini dibagi menjadi tiga jalur utama. Yakni jalur lintas barat, utara dan selatan.  Dia mentargetkan pada tahun 2030 semua kota di Sulawesi akan terhubung. Dia mengatakan ada 8 target perkeretapian di Sulawesi.

Pertama pengembangan jaringan layanan keerta api antar kota terutama pada lintas dengan prioritas tinggi. Meliputi Makassar-ParePare, Parepare-Makassar-Takalar-Bulu kumba-Madao-Bitung-Gorontalo.
    
Yang kedua adalah pengembangan jaringan dan layanan kereta api regional yaitu meliputi lintas Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar). Selanjutnya pengembangan diperkotaan meliputi Makassar dan Manado. Pengembangan kereta api di yang menghubungkan pusat Kota dengan Bandara seperti Sultan Hasanudin Makassar.
    
Selain itu, pengembangan jaringan yang menghubungkan wilayah sumberdaya alam atau kawasan produksi dengan pelabuhan.  Pembangunan layanan kereta api perintis, perkembangan sistem persinyalan telekomunikasi dan kelistrikan dan yang terakhir pengembangan kereta api termasuk fasilitas park and ride pada pusat-pusat kegiatan strategis nasional, provinsi,  dan kabupaten atau kota. "Harapannya bisa terwujud 2030," jelasnya.
    
Lebih lanjut, dia berharapa dengan adanya pembangunan jalur kereta api trans Sumater bisa menjadi solusi transportasi yang menghubungkan antar koat si Sulawesi. "Ini akan menjadi solusi transportasi ke depan," ujarya. (aph)


JAKARTA - Setelah tertunda beberapa bulan, akhirnya mulai kemarin (12/8) pemerintah akan membangun jalur kereta api Trans Sulawesi. Pembangunaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News