Polisi Cueki Dugaan Perkosaan Siswi SMP oleh 5 Pemuda

Polisi Cueki Dugaan Perkosaan Siswi SMP oleh 5 Pemuda
Polisi Cueki Dugaan Perkosaan Siswi SMP oleh 5 Pemuda

jpnn.com - CIREBON - Nasib tragis harus dialami seorang siswi SMP di Kabupaten Cirebon. Siswi SMP sebut saja Bunga, 14, (bukan nama sebenarnya) saat ini mengalami trauma gara-gara diperkosa lima pemuda di kebun tebu Desa Mertapada, Kecamatan Astanajapura pada 19 Juni silam. Meski sudah melaporkan peristiwa yang dialami korban itu ke Polsek Astanajapur, namun para pelaku perkosaan yakni berinisial Rus, 20; Sam, 20; Roh, 20; Ag, 20; dan Em, 20, masih bebas berkeliaran dan belum ditangkap polisi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Bogor, kasus perkosaan ini terjadi 19 Juni silam. Awalnya, korban diajak jalan-jalan diduga oleh Ag salah satu pelaku dibonceng menggunakan sepeda motor. Karena kenal dengan pelaku, korban pun menuruti ajakkan itu dan tidak menaruh curiga sedikit pun. Namun, sesampainya di dekat jembatan layang Blok Pande, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, pelaku membelokkan sepeda motornya ke arah perkebunan tebu.

Rupanya niat untuk memperkosa korban sudah direncanakan, pasalnya di kebun tersebut sudah terdapat pelaku lainnya yang sudah menunggu. Di kebun tebu itu, para pelaku menggelar pesta minuman keras jenis ciu. Untuk melancarkan aksinya, korban pun dicekoki minuman keras tersebut hingga mabuk berat dan tak sadarkan diri. Melihat korban sudah tidak berdaya, barulah para pelaku melakukan aksi bejadnya itu secara bergilirian.

Puas memperkosa korban, Jumat subuh (20/6), sekitar pukul 05.00, korban yang masih tidak sadarkan diri itu hantar pulang dan ditinggalkan begitu saja di teras depan rumah kakak korban berada di blok Jatisawit, Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura. Melihat kondisi sang adik dalam kondisi tak sadarkan diri, kakaknya pun kemudian memberitahukan keluarga dan orangutanya.

Mengetahui putrinya telah diperkosa, Dadang Kanan, 52 ayah korban langsung melaporkannya ke Polsek Astanajapura. Bahkan, keluarga korban dan para pelaku sempat dipertemukan di balai Desa Karangmekar. Pertemuan tersebut, keluarga para pelaku sepakat memberikan uang masing-masing Rp1 juta sebagai biaya pengobatan akibat perkosaan tersebut.

Sayangnya hingga kemarin (20/8), para pelaku masih berkeliaran bebas dan pihak Unit Reskrim Polsek Astanajapura dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Cirebon Kabupaten (Cikab) belum melakukan penangkapan meski korban dan keluarganya telah membuat laporan resmi kepolisian.

"Saya diajak jalan-jalan naik motor. Tapi dibawa ke kebun tebu. Di situ (TKP) saya dipaksa minum miras hingga nggak sadar. Lalu mereka (pelaku) memperkosa saya," ungkap korban yang didampingi dua kuasa hukumnya Qoribullah SH dan Oom Komarudin SH dari LKBH Bibit Cirebon kepada Radar Cirebon, kemarin (20/8).

Sementara itu, Oom Komarudin SH kepada Radar Cirebon mengatakan, proses hukum harus tetap berjalan. Pasalnya, kasus tersebut sudah dilaporkan semenjak tanggal 20 Juni silam dan ditangani unit PPA Polres Cirebon Kabupaten. "Akibat perbuatan para pelaku itu, klien (korban) kami sampai sekarang masih mengalami trauma. Pihak keluarga korban meminta polisi segera menangkap dan memproses hukum para pelakunya," tegas Oom. (rif)

CIREBON - Nasib tragis harus dialami seorang siswi SMP di Kabupaten Cirebon. Siswi SMP sebut saja Bunga, 14, (bukan nama sebenarnya) saat ini mengalami


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News