Kesenjangan Ekonomi di AS Kian Lebar
jpnn.com - WASHINGTON - Jurang distribusi pendapatan di Amerika Serikat (AS) semakin melebar selama periode tahun 2010-2013. Hal ini terlihat dari hasil survei tiga tahunan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang dirilis kemarin, Kamis (4/9).
Survei The Fed menunjukan pada periode itu pendapatan rata-rata keluarga AS meningkat sekitar 4 persen setelah inflasi. Tapi secara riilnya, peningkatan hanya terjadi untuk kalangan ekonomi teratas, yang mencakup 3 persen dari total penduduk AS.
Kalangan 3 persen ini menyedot 30,5 persen dari total penghasilan selama 2010-2013. Mereka juga tercatat menguasai 54,4 persen dari seluruh kekayaan bersih Negeri Paman Sam pada tahun 2013, meningkat dari 51,8 persen pada tahun 2007.
Sementara itu, pendapatan kalangan ekonomi terbawah terus mengalami penurunan. Menurut The Fed, tren negatif ini sudah terjadi sejak tahun 2007 silam. Sedangkan kalangan menengah dan menengah-atas mengalami peningkatan kecil dalam pendapatan riil. Namun, jika dibandingkan dengan sebelum resesi tahun 2008, kondisi mereka bisa dibilang belum pulih.
Anehnya, semua ini terjadi dalam periode dimana ekonomi Amerika Serikat mulai pulih. Selama 2010-2013 GDP AS meningkat 2,1 persen per tahun. Sedangkan tingkat pengangguran menurun dari 9,9 persen menjadi 7,5 persen.
Para ekonom The Fed berpendapat hal ini terjadi karena menurunnya tingkat kepemilikan rumah dan bisnis pascaresesi. Masih labilnya pasar tenaga kerja, perkembangan teknologi serta globalisasi juga dinilai turut berkontribusi. (reuters/dil/jpnn)
WASHINGTON - Jurang distribusi pendapatan di Amerika Serikat (AS) semakin melebar selama periode tahun 2010-2013. Hal ini terlihat dari hasil survei
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sukses Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan 2024, PPI Jerman: Wadah Menuju Indonesia Emas
- Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia