Apersi Kejar Target Bangun 25 Ribu Rumah Subsidi di Jatim

Apersi Kejar Target Bangun 25 Ribu Rumah Subsidi di Jatim
Apersi Kejar Target Bangun 25 Ribu Rumah Subsidi di Jatim

jpnn.com - SURABAYA - Asosiasi Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jatim optimistis target pembangunan rumah bersubsidi pada tahun ini tercapai. Hingga sekarang, pembangunan rumah oleh anggota Apersi untuk masyarakat berpenghasilan rendah tersebut sudah tercatat sebanyak 10.000 hunian.

Sekretaris Apersi Jatim, Herman Widiyanto mengutip data yang dirilis badan layanan umum pusat pembiayaan perumahan menunjukkan capaian pembangunan rumah bersubsidi di Jatim sebanyak 24.000 unit. Dari total itu, kontribusi Apersi Jatim sebesar 10.000 unit.

"Tapi sayangnya, akhir-akhir ini penyaluran KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) agak tersendat. Informasi yang kami dengar, kondisi itu disebabkan tambahan alokasi dari ABPN-P sempat alot. Mudah-mudahan segera lancar kembali, sehingga Apersi Jatim bisa mengejar target membangun 25.000 rumah. Bahkan menurut rilis tersebut, Jatim masuk peringkat ketiga nasional untuk penyerapan FLPP setelah Jabar dan Banten," katanya kemarin (15/9).

Untuk mengejar target tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menggelar pameran. Dinilai, kegiatan pameran efektif untuk menjaring minat masyarakat berpenghasilan rendah agar membeli rumah tapak. Tidak hanya even pameran, juga menyosialisasikan kemudahan mendapatkan pinjaman uang muka bagi pekerja swasta. Untuk program tersebut, Apersi menggandeng BPJS Ketenagakerjaan.

"Sementara daerah dengan penyumbang pembangunan rumah bersubsidi terbesar masih tetap seperti sebelum-sebelumnya. Dimulai dari Surabaya, Malang, Jember dan Kediri," urainya.

Terkait pengaruh kebijakan pembebasan PPN, lanjut ia, terbilang positif dalam mendorong pertumbuhan pembangunan rumah bersubsidi. Tapi, masih ada kendala terutama menyangkut pengajuan KPR. Yakni besaran gaji calon pembeli yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan KPR secara maksimal.

"Sedangkan dari segi pembangunan, perizinan masih menjadi kendala. Tidak semua daerah, hanya di kota dan kabupaten tertentu. Tapi itu sangat berpengaruh. Selain itu, penyambungan listrik baru hingga sekarang masih tersendat. Padahal kondisi ini sudah terjadi sejak tiga bulan lalu," terangnya.(res)


SURABAYA - Asosiasi Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jatim optimistis target pembangunan rumah bersubsidi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News