Mempopulerkan Film Dokumenter Karya Siswa SMA dan SMK

Mempopulerkan Film Dokumenter Karya Siswa SMA dan SMK
Mempopulerkan Film Dokumenter Karya Siswa SMA dan SMK. Malang Post/JPNN.com

jpnn.com - Sebanyak 22 film dokumenter karya siswa SMA dan SMK ditampilkan dalam Festival Dokumenter Pelajar yang berlangsung di SMKN 4 Malang, Jawa Timur, Jumat (19/9) lalu.

Direktur Film Dokumenter Pelajar (FDP), Mohammad Abdul Malik mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan festival yang diselenggarakan oleh Kelas Film Indonesia. Kegiatan lain adalah road show ke tujuh kota. Di antaranya, Malang, Batu, Bangil, Lamongan, Surabaya, Gresik, dan Blitar.
"Road Show ini untuk menyebar virus film dokumenter terhadap siswa. Sebab, selama ini peminat dokumenter sangat minim," katanya.

Karya tersebut berasal dari beberapa daerah, paling banyak dari Malang Raya. Rincinya, SMKN 3 Batu ada 8 karya, SMKN 10 Malang sebanyak 2 karya, SMK 5 Muhammadiyah ada 4 karya, SMK 2 Muhammadiyah 1 karya, SMKN 4 ada 1 karya. Selebihnya berasal dari Bangil, Surabaya, Blitar, Lamongan, dan Gresik.   

Menurutnya, minimnya minat pada film dokumenter dikarenakan ruang apresisi sangat kurang. Hal ini terlihat dari hasil road show ke tujuh kota. Banyak karya-karya yang belum diapresiasi. Saat siswa menyelesaikan tugas sekolah, setelah dilakukan penilaian hanya dimasukkan ke lemari atau disimpan. Makanya,  adanya FDP ini diharapkan karya siswa dapat terwadahi dan tidak sebatas menyelesaikan tugas semata.  

Dicontohkannya, pada pagelaran Malang Film Festical (Mafifes), dari 120 karya yang dibuat dan ikut serta, hanya 8 karya film dokumenter. Selebihnya adalah film fiksi.

”Cukup ironis ketika melihat kondisi film dokumenter saat ini, makanya datang ke sekolah-sekolah untuk menyosialisasikan kegiatan ini. Dan ini kali pertama diselenggarakan untuk kategori film dokumenter,"contoh alumnus UMM ini.

Pria kelahiran Semarang ini menjelaskan, minimnya apresiasi terhadap film dokumenter karena tidak adanya literatur yang cukup, dan media memberikan tontonan yang monoton, seperti sinetron dan talk show.  Bahkan di bioskop sangat jarang sekali ditemukan adanya pemutaran film-film dokumenter.

Sehingga, film dokumenter karya anak bangsa lebih laku di luar negeri daripada di Indonesia. Sebab, di negara luar film dokumenter sangat dihargai dan menjadi tontonan sehari-hari.

Sebanyak 22 film dokumenter karya siswa SMA dan SMK ditampilkan dalam Festival Dokumenter Pelajar yang berlangsung di SMKN 4 Malang, Jawa Timur,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News