Kereta Jarak Jauh Tidak Disubsidi
Subsidi Dialihkan ke KRL dan Komuter
jpnn.com - JAKARTA - Pengguna jasa transportasi kereta api harus bersiap merogoh kocek lebih dalam. Pasalnya pemerintah berencana mencabut subsidi yang selama ini diberikan pada kereta api jarak jauh. Rencana aturan baru itu akan diberlakukan tahun depan.
Kepastian itu dikatakan oleh Humas Ditjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Joyce Hutajulu. Menurut Joyce ke depannya subsidi untuk kereta api jarak jauh itu akan dihapus.
Bantuan anggaran dari pemerintah untuk kereta api jarak jauh itu akan dialihkan ke kereta api yang lain. "Subsidi akan dialihkan ke kereta jarak pendek dan komuter," ujarnya.
Menurut dia, pemberian Public Obligation Service (PS0) atau subsidi bagi kereta jarak jauh oleh Kemenhub selama ini tidak tepat sasaran. Karena kereta api jarak jauh tidak selalu dipadati penumpang setiap harinya.
Nah, hal itu berbanding terbalik dengan kereta api jarak sedang dan komuter. Joyce memaparkan justru komuter dan KRL yang sekarang selalu ramai oleh penumpang. Dia mencontohkan KRL jurusan Bogor-Jakarta.
Saat ini jumlah kereta yang beroperasi sebanyak 89 kereta. Itu pun penumpangnya sangat ramai. Yakni mencapai 700 ribu per harinya. "Sekarang ini Basic need masyarakat ya KRL dan komuter," ucapnya.
Dia menambahkan, menurut catatan kemenhub, banyak kereta api jarak jauh yang tidak bisa menyerap anggaran PSO itu. Misalnya saja kereta api jurusan Surabaya-Jakarta.
Seharusnya kereta itu beroperasi dengan delapan gerbong. Tapi karena sepi penumpang hanya enam gerbong saja yang beroperasi. "Jadi anggarannya sia-sia," ujarnya.
JAKARTA - Pengguna jasa transportasi kereta api harus bersiap merogoh kocek lebih dalam. Pasalnya pemerintah berencana mencabut subsidi yang selama
- Permendag 31/2023 Dinilai Terlalu Membatasi Peluang UMKM
- Animate Raih Penghargaan Sebagai Skincare Series Terlaris 2024
- Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 31,3 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Idulfitri
- Ini 3 Aturan Kepabeanan dan Cukai yang Perlu Dipahami Calon Pekerja Migran
- Program Subsidi HGBT kepada Sejumlah Industri Dinilai Tidak Efektif
- Tak Perlu ke Lokasi, Masyarakat Bisa Menukar Uang THR Lewat Aplikasi PINTAR