Hancurkan Kilang Minyak ISIS

Hancurkan Kilang Minyak ISIS
Hancurkan Kilang Minyak ISIS

jpnn.com - RAQA - Serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sejak Rabu (24/9) terbilang sukses.

Lembaga Pengamat Hak Asasi Manusia (HAM) yang berbasis di Syria mengungkapkan, ada tiga kilang minyak yang dapat dihancurkan. Selama ini, kilang minyak tersebut menjadi sumber dana bagi ISIS. Minyak yang dihasilkan dijual ke Turki.
 
"Setidaknya, tiga kilang minyak yang dikuasai ISIS di wilayah Tal Abyad semalam dihancurkan," terang lembaga tersebut. Wilayah itu berbatasan langsung dengan Kota Akcakale, Turki.
 
Sebelumnya, analis menyatakan, ISIS menghasilkan sekitar USD 3 juta per hari dari penjualan minyak tersebut. Mereka menghasilkan hingga 80 ribu barel minyak per hari. Uang itu dipakai untuk operasi mereka.
 
Serangan terhadap ISIS di Syria terus dilakukan. Selain di Tal Abyad, kemarin serangan dilakukan di Raqa. Serangan itu menghancurkan pabrik plastik di luar Kota Raqa. Seorang warga sipil dilaporkan tewas.
 
Sayangnya, serangan dari AS tersebut, tampaknya, hanya akan memperkuat ISIS. Sejak AS menyerang, banyak anggota dari kelompok militan lain yang bersimpati. Mereka kemudian bergabung dengan ISIS. Salah satunya adalah Nusra Front.
 
Kelompok yang membawahi Al Qaeda itu berang setelah beberapa anggotanya tewas lantaran serangan udara yang dilakukan AS dan sekutunya. Mereka berjanji membalas serangan tersebut.

Dalam website resminya, mereka mengajak seluruh kelompok militan bersatu menyerang AS. Menurut mereka, serangan udara yang dilakukan AS adalah kampanye melawan Islam.
 
"Negara-negara ini (yang melakukan serangan udara) telah melakukan hal keji yang akan membuat mereka masuk daftar target serangan dari pasukan militan di seluruh dunia," ujar juru bicara Nusra Front Abu Frias Al Suri. (AFP/Reuters/The Guardian/c23/sha)


RAQA - Serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sejak Rabu (24/9) terbilang sukses. Lembaga Pengamat Hak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News