Kabut Asap Makin Parah, Siang Pesawat Tak Berani Mendarat

Kabut Asap Makin Parah, Siang Pesawat Tak Berani Mendarat
TAK BISA TERBANG: Pesawat Garuda Indonesia parkir di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, karena terganggu kabut asap. (Kris Samiaji/Sumatera Ekspres/JPNN)

jpnn.com - PALEMBANG – Kabut asap yang menyelimuti Palembang benar-benar sudah memprihatinkan. Kalau sebelumnya hanya pagi dan sore, Rabu (15/10) kabut pekat sudah menyelimuti ibu kota Sumatera Selatan itu siang hari.

Kondisi tersebut mengganggu penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II. Sejumlah maskapai menunda penerbangan, bahkan ada yang membatalkan.

Penerbangan yang dibatalkan mulai pukul 13.00 hingga 19.00 WIB, antara lain, Garuda Indonesia tujuan Jakarta GA109, GA111, dan GA113. Kemudian, ada Citilink QG115 tujuan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Paginya Garuda Indonesia juga membatalkan penerbangan ke Palembang dari Denpasar.

Bahkan, dua pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta menuju Palembang terpaksa return to base (RTB) atau kembali ke Bandara Soekarno-Hatta. Yakni, pesawat Garuda Indonesia GA106 dengan jadwal mendarat pukul 15.00 WIB dan GA108 dengan jadwal mendarat pukul 15.37. ”Kedua pesawat ini sudah berputar-putar di udara, namun pekatnya kabut membuat pilot tidak berani landing dan memilih balik ke Bandara Soekarno-Hatta,” ujar PT Kadin Operasional Bandara SMB II Syarifuddin Gultom Rabu.

Gultom menjelaskan, kondisi kabut asap kemarin memang tidak menentu. Setelah pagi (pukul 06.00) mencapai 300 meter, jarak pandang pukul 06.30 turun 200 meter. Pukul 15.15 jadi 400 meter, kemudian naik lagi menjadi 500 meter. ”Sebenarnya untuk penerbangan sudah ada ketentuan. Ketika visibility di atas 200 meter, pesawat boleh berangkat. Apalagi, Bandara SMB II memiliki alat ground mist generator (GMG) daninstrument landing system (ILS). Namun, untuk pendaratan, visibility harus lebih dari 800 meter. Makanya, pesawat tidak berani landing,” tandasnya.

GM Branch Office PT Garuda Indonesia Palembang Henny Nurcahyani menjelaskan, pesawat Garuda dari Jakarta tidak memungkinkan mendarat di Bandara SMB II dari siang hingga tadi malam (15/10). ”Karena memang kondisi cuaca di Bandara SMB II tidak layak landing. Bisa lihat sendiri. Kabut asap telah menutup jarak pandang untuk landingpesawat. Minimal jarak pandang itu harus di atas 1.000 meter,” katanya tadi malam.

”Kurang dari itu terlalu berisiko. Kami mengutamakan keselamatan penumpang,” tambahnya. Karena itulah, beberapa pesawat Garuda Indonesia pun return to base ke Bandara Soekarno-Hatta.

Nah, karena tidak ada pesawat yang mendarat, Garuda Indonesia tak bisa mengangkut penumpang dari Bandara SMB II. ”Jadi, bukan kami batalkan keberangkatan pesawat, tetapi terpaksa kami tunda keberangkatan karena armada Garuda tidak bisa mendarat di Bandara SMB II,” ungkapnya. (cj10/fad/JPNN/c10/nw)


Berita Selanjutnya:
Nisma Kritis Dihajar Xenia

PALEMBANG – Kabut asap yang menyelimuti Palembang benar-benar sudah memprihatinkan. Kalau sebelumnya hanya pagi dan sore, Rabu (15/10)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News