Usia Kian Muda, Bukan Sekadar Berhenti Menstruasi

Usia Kian Muda, Bukan Sekadar Berhenti Menstruasi
ilustrasi. FOTO: ist

jpnn.com - DULU seorang perempuan mengalami masa menopause pada usia 48–51 tahun. Namun, belakangan banyak perempuan yang mengalami menopause dini pada usia kurang dari 40 tahun. Pola hidup dan tingginya aktivitas menjadi salah satu pemicu.

Tidak sedikit yang merasakan tahap berhentinya masa datang bulan itu sebagai momok. Kecemasan hidup atau stres pun melanda. Padahal, perempuan bisa tetap bahagia pada masa menopause itu. Termasuk kala berhubungan intim dengan pasangan.

Di Kota Surabaya, berdasar hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perempuan mencapai 1,4 juta jiwa. Di antara angka itu, mereka yang berusia lebih dari 40 tahun mencapai 426 ribu orang. Tentu, tidak bisa langsung disebut semua perempuan berusia lebih dari 40 tahun itu pasti mengalami menopause. Sebaliknya, mereka yang kurang dari 40 tahun bukan tidak mungkin mengalami masa itu.

Menurut Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K), spesialis kandungan konsultan endokrinologi RSUD dr Soetomo, fase menopause dini itu bak fenomena gunung es. Banyak yang menyadari mereka berhenti menstruasi pada usia relatif muda. Namun, mereka mengira hal itu terjadi secara alami. Padahal, ada pemicunya.

’’Yang datang ke rumah sakit sedikit. Dalam seminggu hanya satu sampai dua pasien baru,’’ ucap dokter yang juga guru besar Fakultas Kedokteran Unair tersebut.

Dia menyatakan, sebagian besar perempuan mengalami menopause dini karena penyakit lain. Misalnya, pasien kanker serviks yang juga berusia muda. Pasien kanker serviks yang menjalani operasi pengangkatan rahim secara otomatis akan mengalami menopause dini. Sebab, ovariumnya sudah tidak menghasilkan hormon estrogen.

Begitu pula perempuan yang terdiagnosis kanker ganas lain yang juga harus menjalani radioterapi dan kemoterapi. Biasanya mereka juga mengalami menopause dini. Sebab, pengobatan sitostatika seperti radioterapi dan kemoterapi itu menghantam indung telur sehingga merusak ovarium. ’’Untuk pasien kanker, sekarang juga banyak yang berusia muda. Jadi, itulah yang dimaksud menopause dini sebagai diagnosis akibat,’’ papar dokter yang juga berpraktik di RSIA Kendangsari tersebut.

Selain diagnosis akibat, banyak perempuan yang mengalami menopause dini karena menderita penyakit-penyakit sindrom metabolis. Misalnya, diabetes melitus atau hipertensi. ’’Efek sampingnya tidak secara langsung, tetapi bisa berdampak terjadinya menopause dini,’’ jelas Budi.

DULU seorang perempuan mengalami masa menopause pada usia 48–51 tahun. Namun, belakangan banyak perempuan yang mengalami menopause dini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News