Palestina Berharap Perhatian Pemerintahan Jokowi-JK
jpnn.com - JAKARTA - Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, turur hadir dalam acara pengambilan sumpah jabatan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, di Gedung MPR RI, Senin (20/10).
Kehadiran Fariz, membawa harapan dari rakyat Palestina, yang membutuhkan kemerdekaan dan dukungan dari pemerintah Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar.
Ditemui usai pelantikan, Fariz yang lancar berbahasa Indonesia menyatakan apresiasinya terhadap demokrasi di Indoensia, yang harus dicontoh oleh negara yang menjalankan demokrasi di dunia. "Luar biasa. Bagus. Arti demokrasi di Indonesia itu benar-benar dilakukan. Bagus dicontoh negara demokrasi lain," kata Fariz.
Dia menilai hubungan Palestina-Indonesia selama ini, tak terkecuali 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, sudah bagus dan harus dipertahankan. Itu jugalah yang mereka harapkan dari pemerintahan Jokowi-JK.
"Kami apresiasi yang sudah dilakukan pemerintahan SBY selama ini. Kami diperhatikan seperti saudara negara muslim. Saat kami butuh dukungan, Indonesia selalu ada dan menguatkan kami. Kami harapkan seperti itu untuk pemerintahan Jokowi," kata Fariz.
Diketaui saat kampanye Pilpres lalu, dalam janjinya Jokowi akan mendukung Palestina menjadi sebuah negara yang utuh dan menjadi anggota penuh Dewan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). (fat/jpnn)
JAKARTA - Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, turur hadir dalam acara pengambilan sumpah jabatan Presiden dan Wakil Presiden Joko
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Belasan Korban Kecelakaan Bus dan Kereta di OKU Timur Masih Dirawat di Rumah Sakit
- Pemkot Banda Aceh Usulkan 1.246 Formasi ASN pada 2024
- Mbak Rerie Minta Permasalahan Pungli dan Sampah Menumpuk di Lokasi Wisata Harus segera Diatasi
- Kunjungi Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM
- Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Dorong Pemprov DKI Kelola Urbanisasi Secara Optimal
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan