Buah Berdebu Asal Brastagi Harganya Tetap Naik

Buah Berdebu Asal Brastagi Harganya Tetap Naik
Buah Berdebu Asal Brastagi Harganya Tetap Naik

jpnn.com - ACEH BESAR - Buah-buahan dari Brastagi, Sumatera Utara, yang dipasok ke Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, berkualitas buruk.  

Pasalnya, di buah yang dipasok menempel abu akibat letusan gunung Sinabung.  Hal ini terlihat hampir pada semua buah yang dipasok ke Pasar Lambaro.

"Sudah dua hari terakhir ini, buah- buahan semuanya dari Brastagi dibalut abu bekas letusan gunung Sinabung. Kami tetap terima karena saat dibersihkan hilang debunya," ujar Junaidi (32) pedagang buah-buahan Pasar Lambaro, Kamis, (23/10)  di Aceh Besar.

Dia juga menyebutkan, meskipun buah- buahan berasal dari sana menempel abu Gunung Sinabung, harga naik sebesar Rp 4.000. Meskipun buah-buahan banyak yang berdebu, mereka tetap memasarkan buah- buah tersebut karena masih kurang pasokan dari daerah lain.

"Terutama jeruk yang banyak menempel abu vulkanik.  Meski begitu,  harga jeruk naik, jika harga normal kami jual Rp 12.000 per kg, tapi pada hari ini mencapai Rp 16.000 per kg. Ini saja yang masuk, buah- buahan lain belum masuk," ungkapnya. (mag-53)

 


ACEH BESAR - Buah-buahan dari Brastagi, Sumatera Utara, yang dipasok ke Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, berkualitas buruk.   Pasalnya, di buah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News