Dua Wilayah Bekas Konflik Alami Kekeringan

Dua Wilayah Bekas Konflik Alami Kekeringan
Dua Wilayah Bekas Konflik Alami Kekeringan
SAMPANG - Hingga kini masih ada desa di Kecamatan Karang Penang dan Kecamatan Omben yang sulit mendapat air bersih. Misalnya, Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang; dan Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben. Untuk kebutuhan sehari-hari, warga di dua desa itu harus mengeluarkan Rp 150 ribu untuk membeli air satu tangki.

Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos Radar Madura, wilayah yang mengalami krisis air bersih di Desa Blu'uran adalah Dusun Gedding Laok. Sementara itu, dusun yang krisis air di Desa Karang Gayam adalah Nangkernang. ''Air yang dibeli warga akhirnya disimpan di bak penampungan dan digunakan untuk berbagai keperluan. Termasuk berwudu,'' ujar Sopa, salah seorang warga Dusun Gedding Laok, kemarin (24/10).

Moh. Nasir, anggota DPRD asal Kecamatan Omben, miris saat melihat kondisi warga Desa Blu'uran dan Desa Karang Gayam. Sebab, warga benar-benar sulit mendapat air bersih. ''Kami minta Pemkab Sampang agar memberikan perhatian khusus dan segera mendistribusikan bantuan air bersih. Saat ini kami juga mengusulkan bantuan sumur bor,'' tuturnya.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Syaifullah mengakui, selama ini pihaknya belum pernah mengirimkan air bersih ke wilayah bekas konflik tersebut. Menurut dia, wilayah bekas konflik tidak masuk daftar daerah kekeringan. Jika memang membutuhkan air bersih, warga disarankan untuk secara langsung minta pengiriman kepada BPBD Sampang. ''Kalau minta kepada Pak Wisnu (Kepala BPBD Sampang Wisnu Hartono, Red) pasti akan dikirim,'' paparnya. 

Sementara itu, krisis air bersih yang melanda sebagian warga Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, memaksa polisi turun tangan. Melalui Polsek Pasrepan, Polres Bangil kemarin mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak. 

Berdasar data yang diperoleh koran ini, 668 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Pasrepan selama ini mengalami krisis air. Di antara jumlah KK tersebut, semuanya merupakan warga di Desa Sibon, Kecamatan Pasrepan. Antara lain, 224 KK di Dusun Dem­poan, 219 KK di Dusun Pesaan, dan 225 KK di Dusun Sibon Timur. 

Sanati, 50, warga Dusun Dempoan, Desa Sibon, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, mengaku mulai mengalami krisis air sejak lima bulan yang lalu. Tidak jarang, dia harus berjalan 2 kilometer hanya untuk mencari kubangan air tersebut. 

AKP Made Jayantara, Kapolsek Pasrepan, menyatakan bahwa pemberian bantuan air bersih kemarin untuk merespons kondisi warga. Dia menuturkan, ada empat tangki air bersih yang akan disalurkan ke rumah-rumah penduduk. Jumlah tersebut dibagi dalam dua tahap. Dua tangki dikirim kemarin. Sisanya disalurkan hari ini dengan sasaran daerah krisis air. (dwi/bh/mas/jpnn) 


SAMPANG - Hingga kini masih ada desa di Kecamatan Karang Penang dan Kecamatan Omben yang sulit mendapat air bersih. Misalnya, Desa Blu'uran,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News