2.440 Mahasiswa Nyontek Masal

2.440 Mahasiswa Nyontek Masal
SIAGA: Polisi bersenjata saat menjaga ujian penerimaan mahasiswa baru atau di Tiongkok disebut gaokao pada Juni 2014. Foto: CNN/File

jpnn.com - BEIJING – Para mahasiswa farmasi di Tiongkok ini benar-benar nekat. Demi mendapatkan lisensi sebagai apoteker, mereka curang. Bukan hanya satu–dua kandidat yang curang, melainkan 2.440 orang dari total 25 ribu peserta. Cara yang mereka gunakan juga membuat geleng-geleng.

Kejadian itu bermula saat Pemerintah Provinsi Shaanxi menggelar ujian nasional untuk mendapatkan surat legalitas sebagai apoteker pada 18–19 Oktober lalu. Tanpa lisensi itu, mereka tidak bisa bekerja.

Ada tujuh lokasi tes yang dibuka. Awalnya, tidak ada hal yang aneh dan ujian berjalan lancar. Namun, di tengah ujian, pengawas menemukan gelombang radio yang asing. Setelah diselidiki, gelombang radio itu mengirimkan kode jawaban kepada peserta ujian.

”Ini adalah skandal terburuk selama beberapa tahun belakangan. Kami telah menangkap 2.440 kandidat di tujuh lokasi tes. Di salah satu lokasi, bahkan ada 700 kandidat yang tepergok menerima jawaban,” ujar Kepala Otoritas Ujian di Shaanxi Du Fangshuai.

Peserta yang curang itu memakai alat kecil tanpa kabel yang diletakkan di telinga. Ada juga yang menggunakan penghapus elektronik untuk menangkap sinyal jawaban. Mereka mendapatkan jawaban dari orang luar. Oknum pengirim jawaban tersebut memasukkan peserta palsu ke lokasi. Begitu sudah mendapatkan lembar soal, si peserta palsu keluar.

Soal kemudian dikerjakan dan jawaban disebar kepada mahasiswa yang telah membayar. Tiap mahasiswa dikenai biaya USD 330 (Rp 3,9 juta). Pihak kepolisian sedang menyelidiki dalang di balik skandal itu.

”Semua orang yang terlibat dalam kecurangan ini tidak boleh ikut ujian lagi selama dua tahun ke depan,” tegas Fangshuai. (CNN/South China Morning Post/sha/c11/ami)

 


BEIJING – Para mahasiswa farmasi di Tiongkok ini benar-benar nekat. Demi mendapatkan lisensi sebagai apoteker, mereka curang. Bukan hanya satu–dua


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News