The Icons, Konsep dari Girlband Korea Jadi Western

The Icons, Konsep dari Girlband Korea Jadi Western
The Icons, Konsep dari Girlband Korea Jadi Western.

jpnn.com - PJ yakin kalau dia bisa mempertahankan The Icons seteklah 7 Icons bubar. Keyakinannya itu terjawab dengan rencana melakukan syuting vidoe klip.

“Desember kami syuting video klip. Sekarang masih kumpulkan lagu untuk rekaman. Tapi kontrak atau tawaran show 7 Icons sudah kami ambil alih. The Icon punya rule sendiri. Setelah menikah mau lanjut apa tidak. Dulu berkumpul bertujuh sudah banyak berkorban banget, kini kami tak mau buang waktu. Kami tidak mau kelompok yang kami bentuk ini hilang karena tak ada label,” katanya.

The Icons masuk manajemen PJ sendiri. Apa teman-temannya yakin kalau PJ yang memegang manajemen sendiri. “Ini tantangan baru. Saya sebagai penyanyi, owner manajemen, produser yang memikirkan konsep dan pengeluaran keuangan serta pemasukan. Pokoknya kami tidak mau main-main lagi. Kami berempat sudah mantap,” tegas PJ.

Tidak khawatir kalau akan bangkrut mengingat di bawah label saja, 7 Icons tidak maju? “Industri musik luas. Girl band berganti. Kami ingin buat musik agar bisa didengarkan. Kalau takut bangkrut? Tidak. Semuanya ada Accounting-nya. Semua ada hitungannya. Saya rela berkorban demia The Icons,” katanya.

PJ mengaku dia sudah terbiasa banting tulang bekerja sejak kecil. Sejak kecil PJ sudah berpisah dari ibu kandungnya. “Soal banting tulang dan kerja keras sudah jadi makanan saya. Saya mengikuti ibu tirinya dan diungsikan di pesantren. Saya pernah mendapatkan gelar “Designer Terkreatif” karena membuat kostum dari jeans dan batik. Saya juga pernah terjun ke dunia presenter dan dipercayai untuk menjadi Guest Presenter (Pembawa acara liputan Off Air) di salah satu infotainment untuk meliput konser Boyband BLUE (yang saat itu datang ke Indonesia). Saya pindah ke Jakarta dari Surabaya bersama dengan 7 Icons, dan saya tidak mau balik ke Surabaya tanpa hasil maksimal,” tegasnya.

Untuk The Icons, mereka berani membelokkan konsep dari girlband Korea menjadi Western. Namun, dia mengaku, tetap akan bernyanyi dan menari. “Tidak bisa dipungkiri, girlband dan boyband terinspirasi dari Korea. Kami beranikan diri untuk keluar dari garis itu, jadi sesuatu yang beda. Sekarang kami lebih pilih ke Western,” ungkapnya. Perubahan konsep The Icons akan dibuktikan melalui video klip yang akan mereka lakukan awal Desember mendatang. “Kami tetap akan nyanyi sambil dance. Cuma ada beberapa konsep visual yang beda. Tidak cuma kostum, tapi ada beberapa. Masih rahasia,” tandasnya.

PJ sedikit bernyanyi tentang girl band barunya. “Iconia, Iconia, Iconia. We love you and don’t leave us alone. Iconia, Iconia, Iconia. We love you coz your love is my world,” senandung PJ. PJ mengaku The Icons masih memiliki penggemar setia. “Kemarin aku ulang tahun. Kami undang Iconia (sebutan untuk fans The Icons). Banyak yang datang. Iconia membuat kami semakin semangat untuk maju, tidak akan terhenti lagi,” tegas PJ.
(ratih/nyata/jpnn)

 


PJ yakin kalau dia bisa mempertahankan The Icons seteklah 7 Icons bubar. Keyakinannya itu terjawab dengan rencana melakukan syuting vidoe klip. “Desember


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News