Revitalisasi Teluk Benoa Pintu Masuk Kelola Laut Secara Modern
jpnn.com - JAKARTA - Pakar hukum kelautan internasional UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) Prof. Hasyim Djalal mengatakan laut yang selama ini hanya dimanfaatkan ikannya untuk konsumsi dan ombaknya untuk olah raga bila dikelola dengan maksimal memiliki potensi besar menjadi penggerak perekonomian nasional. Seperti di Jepang dan Korea, laut bahkan dijadikan bandara internasional.
“Sekarang pemanfaatan potensi kemaritiman memang belum maksimal. Saat ini baru potensi ikannya saja yang dimanfaatkan, padahal di laut itu juga ada sumber daya mineral, atau ruang laut untuk keperluan pariwisata,” katanya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (18/12).
Terkait pemanfaatan ruang laut demi keperluan pariwisata, ayah dari mantan duta besar Amerika Serikat Dino Patti Djalal ini mengatakan, pemerintah harus berusaha mencari area-area baru untuk dikembangkan. Meskipun upaya ini tidak mudah.
“Tentu tidak mudah untuk mengembangkan dan memaksimalkan ruang laut yang ada. Laut-laut yang kita miliki itu cantik-cantik, dan banyak. Nah, bagaimana caranya agar menarik wisatawan datang,” ujar mantan penasehat senior di Kementerian Kelautan dan Perikanan ini.
Mengenai rencana pengembangan daerah wisata di Teluk Benoa, Bali, Hasyim menilai rencana itu harus dikaji dari berbagai sisi, terutama melihat untung ruginya.
“Kalau menurut saya rencana revitalisasi Teluk Benoa itu banyak untungnya dari pada ruginya. Tapi harus dibuat sedemikian rupa agar lingkungan tidak rusak,” kata mantan penasehat kepala staf TNI Angkatan Laut ini.
Jika dipersiapkan dengan matang, Hasyim menilai rencana revitaliasi Teluk Benoa bisa sebagai pintu masuk pengelolaan potensi ruang laut secara efesien dan efektif, yang hasilnya bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Di sisi lain mendatangkan devisa bagi negara.
“Revitalisasi Teluk Benoa merupakan pintu masuk mengelola laut secara lebih modern dan menjanjikan banyak hal bagi kemajuan bangsa,” tandas mantan anggota Dewan Maritim Indonesia ini.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Pakar hukum kelautan internasional UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) Prof. Hasyim Djalal mengatakan laut yang selama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 500 Warga Kubu Raya Mendaftar Sebagai Calon Anggota Polri
- Kejari Palembang Tahan Tersangka Korupsi Bahan Pakaian Batik
- Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Dunia Tersengat Listrik, Begini Kejadiannya
- Mendagri Resmi Tunjuk Sadali Ie Jadi Plh Gubernur Maluku
- AKBP Riza: Waspadai Oknum yang Menjanjikan Kelulusan Anggota Polri
- Pemkot-Polrestabes Palembang Bersinergi Menindak Juru Parkir Liar