Bukan Pelanggaran jika SBY Kembali jadi Ketum

Bukan Pelanggaran jika SBY Kembali jadi Ketum
Amir Syamsuddin. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono masih dibutuhkan sebagai tokoh pemersatu di Partai Demokrat. Mantan Presiden RI itu diyakini akan bersedia kalau diminta kembali menjadi ketua umum partai berlambang bintang mercy tersebut.

"Saya kira, kalau bisa diyakinkan bahwa beliau sangat diperlukan Partai Demokrat, beliau tentunya, mudah-mudahan mau menerima dan bersedia menjadi pengasuh utama partai kami," jelas mantan Sekjen DPP Partai Demokrat, Amir Syamsuddin kepada Kantor Berita Politik RMOL Jumat (19/12) pagi.

SBY menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat pada Maret 2013 lalu untuk menggantikan Anas Urbaningrum yang terpaksa harus mundur karena tersangkut kasus korupsi proyek Hambalang. 

Amir tidak menampik saat itu SBY bersedia menjadi ketua umum karena bersifat sementara. Namun dia menegaskan, tidak masalah kalau SBY kembali menjadi ketua umum.

"Boleh saja di saat seperti itu tepat (SBY) mengatakan itu. Tetapi kan perjalanan partai ini sebagai institusi politik tetap ada faktor-faktor, dinamika sedemikian rupa. Jadi itu (kalau SBY kembali menjadi ketum) bukan sebuah pelanggaran," tandas mantan Menkum HAM ini.

Sebagaimana diketahui, pada Sidang Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Maret 2013 lalu SBY menjadi ketum Demokrat. Namun, saat itu SBY memberikan empat syarat.

Salah satunya, jabatan Ketua Umum benar-benar bersifat sementara, hanya untuk proses konsolidasi. Paling lama hanya untuk dua tahun. Kalau boleh lebih cepat, yaitu setelah Pemilu Presiden 2014 digelar Kongres. (rmo/jpnn)


JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono masih dibutuhkan sebagai tokoh pemersatu di Partai Demokrat. Mantan Presiden RI itu diyakini akan bersedia kalau


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News