MRT Ngotot Minta Tambahan Modal Rp 4,6 Triliun

MRT Ngotot Minta Tambahan Modal Rp 4,6 Triliun
MRT Ngotot Minta Tambahan Modal Rp 4,6 Triliun

jpnn.com - GAMBIR – Pembangunan mass rapid transit (MRT) terus menguras APBD DKI Jakarta. Tahun depan, PT MRT Jakarta selaku pelaksana proyek meminta tambahan modal Rp 4,6 triliun. Meski dipersoalkan DPRD karena nilainya terlalu tinggi, PT MRT ngotot jalan terus. Mereka menegaskan, dana sebesar itu sesuai dengan kebutuhan.

Permintaan anggaran Rp 4,6 triliun tersebut masuk dalam pos penyertaan modal pemerintah (PMP) dalam RAPBD 2015. Jumlah itu lebih kecil daripada PMP tahun ini yang mencapai Rp 5,1 triliun. PT MRT Jakarta menganggap PMP yang diajukan ke pemprov masuk akal. Sebab, dana tersebut akan dipakai untuk modal kerja selama masa konstruksi, pengadaan lahan bangunan, dan pembelian kantor kedutaan besar Inggris.

"Kami akan menjelaskan secara detail kepada dewan mengenai rencana pemakaian dana itu,” ujar Dirut PT MRT Jakarta Dono Boestami kepada Jawa Pos, Sabtu (20/12).

Selain itu, kalangan DPRD DKI memang mempersoalkan PMP untuk badan usaha milik daerah (BUMD). Delapan BUMD tersebut akan mendapatkan suntikan modal. Totalnya Rp 11,3 triliun. Namun, hanya PT MRT yang mendapat jatah terbesar. Yakni, Rp 4,6 triliun. Kalangan dewan pun menganggap dana tersebut tidak realistis. Karena itu, pembahasan RAPBD 2015 tidak kunjung tuntas.

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi pun mempertanyakan langkah eksekutif yang tetap ngotot dengan besaran PMP untuk BUMD. Selain itu, pihak BUMD yang diundang dewan belum bisa menjelaskan secara detail mengenai penggunaan dana tersebut.

"Kalau itu (besaran PMP) hanya akal-akalan mereka, ya kami nggak bisa ngasih sebanyak yang diminta," ujarnya.

Meski demikian, Dono belum mengetahui jika salah penyebab molornya pengesahan RAPBD 2015 adalah PMP. Dia juga belum dipanggil dewan untuk menjelaskan hal tersebut. Dia menegaskan siap mendatangi DPRD agar permintaan anggaran yang diajukan tidak disalahartikan. Alasannya, anggaran itu cukup jelas dan bisa dilihat publik. Sebab, proyek MRT hingga kini masih berlangsung.

’’Hal tersebut bisa dilihat sendiri dari progresnya,’’ katanya.

GAMBIR – Pembangunan mass rapid transit (MRT) terus menguras APBD DKI Jakarta. Tahun depan, PT MRT Jakarta selaku pelaksana proyek meminta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News