Kejar 20 Juta Wisman dan Rp 260 T Devisa

Kejar 20 Juta Wisman dan Rp 260 T Devisa
Kejar 20 Juta Wisman dan Rp 260 T Devisa

JAKARTA - Selain sektor maritim dan kelautan, salah satu sektor unggulan yang akan digenjot kinerjanya oleh pemerintah Joko Widodo - Jusuf Kalla adalah pariwisata.
       
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Adrianof Chaniago mengatakan, target pemasaran pariwisata nasional adalah mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019.

"Naik signifikan dibanding proyeksi tahun ini yang sebanyak 9 juta wisatawan mancanegara," ujarnya dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014 - 2019 yang diperoleh Jawa Pos kemarin (26/12).
       
Menurut Adrianof, arah kebijakan pemasaran pariwisata nasional adalah mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan manca negara dan mendorong peningkatan wisatawan nusantara atau domestik.

"Untuk wisatawan nusantara kita targetkan naik dari 250 juta tahun ini menjadi 275 juta," katanya.
       
Besarnya potensi pariwisata Indonesia, mulai dari wisata alam hingga budaya, pemerintah optimistis bisa membesarkan industri pariwisata dalam negeri.

Karena itu, kontribusi pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) pun diproyeksi naik hampir lipat dua dari 4,2 persen pada 2014 menjadi 8 persen pada 2019.
       
Adrianof menyebut, pemerintah juga sudah mematok target penerimaan devisa dari sektor pariwisata. Selain menggerakkan industri penunjang wisata di dalam negeri, devisa dari wisatawan mancanegara juga bermanfaat untuk memperkuat struktur pasar keuangan Indonesia.

"2019 kami targetkan devisa Rp 260 triliun, naik dari tahun ini yang sekitar Rp 120 triliun," ucapnya.
       
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, devisa yang dibawa wisatawan mancanegara ke Indonesia cenderung naik sejalan dengan kenaikan jumlah wisatawan. Sebagai gambaran, pada 2012 lalu, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapai 8,04 juta orang, naik 5,16 persen dari kunjungan pada 2011 yang sebanyak 7,65 juta orang.
       
Dari  jumlah tersebut, sumbangan devisa 2012  tercatat mencapai USD 9,1 miliar, naik USD 500 juta dibanding periode 2011 yang tercatat USD 8,6 miliar.

Menurut Kepala BPS Suryamin, tahun ini, dengan proyeksi jumlah 8,8 juta kunjungan wisatawan mancanegara, penerimaan devisa diperkirakan mencapai USD 10,1 miliar tau sekitar Rp 120 triliun.
       
Adrianof menambahkan, selain pemerintah pusat, peran pemerintah daerah juga harus optimal untuk mendukung tumbuhnya industri pariwisata. Bappenas pun sudah menyusun sembilan hal yang harus dilakukan pemerintah daerah bersama pemerintah pusat.
       
Yakni, percepatan pembangunan akses transportasi, percepatan pembangunan akses informasi dan komunikasi, peningkatan infrastruktur pengembangan budaya lokal, percepatan pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata, serta peningkatan kualitas masyarakat lokal.
       
Lalu, pengembangan ekonomi kreatif berbasis eco-tourism, keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan lokasi pariwisata, kebijakan anggaran pembangunan pariwisata, serta peningkatan jumlah investor nasional. (owi)


JAKARTA - Selain sektor maritim dan kelautan, salah satu sektor unggulan yang akan digenjot kinerjanya oleh pemerintah Joko Widodo - Jusuf Kalla


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News