Enam Pembalap MotoGP Ini Terancam Sanksi

Enam Pembalap MotoGP Ini Terancam Sanksi
Jagoan Ducati, Andrea Iannone. Foto: MotoGP

jpnn.com - ENAM pembalap di Moto GP harus memulai musim balap 2015 ini dengan ekstra hati-hati. Sebab, enam rider tersebut sudah mengantongi poin penalti akibat kesalahan musim lalu.

Beberapa rider yang melanggar aturan pertama di antaranya, jagoan Ducati, Andrea Iannone. Rookie yang melompat dari kelas Moto 3, Jack Miller, andalan Suzuki, Aleix Espargaro, serta pembalap Forward-Yamaha, Stefan Bradl.
 
Sementara Hiroshi Aoyama (dulu Aspar) diganjar satu poin penalti, karena kedapatan memukul petugas sirkuit atau marshal.  Musim ini, Aoyama hanya akan bertindak sebagai test rider Honda.

Dalam aturan yang berlaku di MotoGP, poin penalti yang dijatuhkan pada tahun sebelumnya akan tetap berlaku ketika memasuki musim balap baru. Karena poin tersebut masih bisa diakumulasikan jika pembalap tersebut kembali dijatuhi penalti akibat melakukan kesalahan.

Poin penalti dijatuhkan akibat berbagai kesalahan yang dianggap melanggar aturan. Kebanyakan karena membahayakan rider lain dan lainnya melakukan tindakan kurang sportif.

"Mulai 2014, poin penalti tidak akan dihapus dari rekam jejak pembalap selama 365 hari. Setelah itu, baru dihapus," bunyi sporting regulation MotoGP yang mulai diberlakukan pada akhir musim 2013.

"Itu artinya kesalahan para kontestan akan tetap dihitung selama satu tahun," tandasnya seperti dilansir Crash.

Apa dampak dari penjatuhan poin penalti tersebut? Race Direction bisa memotong 1-10 poin untuk masing-masing pelanggaran. Akumulasi pengurangan poin akan secara otomatis bisa berdampak pada posisi start seorang pembalap ketika sudah mencapai minimal empat poin.

Ketika seorang rider mengalami akumulasi pemotongan sampai empat poin, dia harus memulai balapan seri berikutnya dari posisi buncit.

ENAM pembalap di Moto GP harus memulai musim balap 2015 ini dengan ekstra hati-hati. Sebab, enam rider tersebut sudah mengantongi poin penalti akibat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News