Ini Komentar Walikota Bima Arya Usai Nobar 'Di Balik 98'

Ini Komentar Walikota Bima Arya Usai Nobar 'Di Balik 98'
Film Di Balik 98. Foto: Int

jpnn.com - BIMA Arya Sugiarto dikenal sebagai sosok yang gaul, juga dekat dekat wartawan. Gaya politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu masih terbawa hingga kini, saat menjabat sebagai walikota Bogor.

Kemarin dia mengajak sejumlah awak media berakhir pekan dengan nonton bareng film Di Balik 98, di Cinema 21, mal Botani Square.

Film ini bercerita tentang kejatuhan pemerintahan orde baru, dan disutradarai oleh Lukman Sardi.

Namun rupanya film berdurasi 90 menit itu tak bisa memuaskan doktor Ilmu Politik lulusan Australian National University (ANU) Canberra, Australia 2006, itu.

Menurut Bima, film yang dilatarbelakangi krisis moneter itu seharusnya bisa menggambarkan lebih dalam situasi saat itu.

Sutradara juga seharusnya bisa lebih memuat cerita yang jujur tentang sejarah di balik peristiwa 1998.

“Itu, agak kurang dapat. Jadi kalau dari cinematografis, visualnya saya lihat film ini kurang maksimal, jadi agak kurang greget,” ujarnya usai menonton ditemani Ketua DPW PAN Edi Darnadi.

Jika melihat sejarah kelam saat itu, menurut Bima suasana yang seharusnya nampak di film adalah kepanikan dan ketakutan. Warga kebingungan dengan situasi negara yang genting. Juga gerakan gabungan mahasiswa seluruh Indonesia yang menuntut turunnya presiden Soeharto.
    
Ia menambahkan, pesan yang disampaikan pada film ini berada pada bagian ujung ketika bayi lahir dan meninggal dunia. Seolah-olah bagian film itu menyindir Indomesia, bahwa gerakan reformasi mati muda.

BIMA Arya Sugiarto dikenal sebagai sosok yang gaul, juga dekat dekat wartawan. Gaya politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu masih terbawa hingga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News