Harga BBM dan Elpiji Turun, Inflasi Bisa Ditekan

Harga BBM dan Elpiji Turun, Inflasi Bisa Ditekan
Petugas SPBU di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan tengah mengisi bahan bakar minyak ke motor. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - SURABAYA – Turunnya harga BBM, elpiji 12 kg, dan semen diprediksi mampu menekan laju inflasi bulanan atau month-to-month (mtm) di Jatim. Inflasi Januari diperkirakan 0,1 persen berdasar angka rata-rata mtm Januari setiap tahun.

Angka rata-rata inflasi itu mencapai sekitar 0,6 persen. Namun, karena kenaikan harga BBM pada 18 November 2014, sasaran inflasi naik 0,9 persen. Setelah harga BBM turun dua kali selama Januari 2015, sasaran inflasi diperkirakan turun signifikan.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IV Soekowardojo menjelaskan, setiap penurunan harga BBM 10 persen, inflasi tertekan 0,4 persen. Lantaran harga BBM sudah turun dua kali, angka 0,4 persen itu dikalikan dua. Sasaran 0,9 persen tersebut lantas berkurang 0,8 persen menjadi 0,1 persen. ’’Kira-kira sasarannya segitu untuk Januari 2015,’’’ kata dia.

Inflasi mtm Desember 2014 cukup tinggi, yakni 2,38 persen. Angka itu terutama dipengaruhi kenaikan harga BBM, ditambah ekspektasi konsumsi yang tinggi menjelang perayaan hari besar seperti Natal, tahun baru, dan Maulid Nabi.

Saat harga BBM turun seperti sekarang, harga-harga komponen volatile food memberikan sumbangan cukup besar dalam total hitungan inflasi. Sebab, rigiditas penentuan harga dari pelaku industri jauh berbeda bila dibandingkan dengan saat harga BBM naik.

’’Kalau volatile food mungkin tidak hanya mahal karena harganya tidak turun, tapi juga karena faktor cuaca yang memengaruhi proses produksi dan distribusi beberapa komoditas. Tapi, karena tingkat konsumsinya sudah kembali normal, bisa dibilang rupiah yang terdepresiasi juga menentukan,’’ papar Soeko.

Komponen administered price justru berpotensi deflasi. Meski tarif cukai rokok sempat naik 10 persen, potensi deflasi masih dapat diperhitungkan. Potensi itu bisa berkisar 0,2–0,5 persen. Sebab, BBM turun pada periode yang sama dengan elpiji dan semen. Apalagi kenaikan TDL (tarif dasar listrik) ditunda.

Kepada Jawa Pos, Soeko memaparkan bahwa setiap penurunan harga LPG 3 persen mampu menekan inflasi 0,06 persen. ’’Itu LPG. Kalau semen, BI sebetulnya belum menganggap harganya turun karena yang turun (harganya) hanya merek tertentu. Jadi, efeknya belum signifikan,’’ kata dia.

SURABAYA – Turunnya harga BBM, elpiji 12 kg, dan semen diprediksi mampu menekan laju inflasi bulanan atau month-to-month (mtm) di Jatim. Inflasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News