Polda Kepri Bongkar Bisnis Wisata Narkoba dan Pesta Seks

Sasar WN Singapura, Digelar di Apartemen Berkeamanan Ketat

Polda Kepri Bongkar Bisnis Wisata Narkoba dan Pesta Seks
Foto salah satu pengguna jasa wisata narkoba yang ditemukan dalam telepon seluler milik Stanly. Foto: Batam Pos/JPNN

jpnn.com - BATAM - Polda Kepulauan Riau tengah memburu para pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis wisata narkoba. Hal itu sebagai pengembangan atas terungkapnya bisnis tur narkoba yang dijalankan Stanly (36).

Paket tur narkoba yang ditawarkan Stanly memang cukup menggiurkan. Sebab, paket itu dilengkapi dengan pesta seks di hotel maupun apartemen.
“Kalau tamunya banyak, pelaku bisa booking kamar. Kalau hanya satu saja cukup di kamar apartemen Stanly,” ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri, Kombes Pol Wiyarso seperti dikutip Batam Pos.

Paket tur narkoba dan pesta seks yang dijalankan Stanly itu menyasar wisatawan mancanegara dari Singapura. Sesampainya di Batam, wisatawan dari Singapura langsung disuguhi kamar, narkoba plus  wanita penghibur. “Satu kamar ditempati dua orang,” ungkap Wiyarso.

Perwira polisi dengan tiga mawar di pundak itu menjelaskan, narkoba menjadi suguhan utama bisnis Stanly. Sebab, barang haram itu memang sulit didapatkan di Singapura.

Sementara di Batam, mereka dengan mudah menikmati narkoba di apartemen yang juga memiliki kamar hotel itu. Apalagi pengelola membatasi akses lift ke apartemen yang khusus bagi tamu pemegang kartu kunci.  Pengunjung tidak bisa masuk tanpa seizin pemilik kamar, termasuk polisi.

“Kami sudah sodorkan surat tugas, tapi tak bisa masuk. Satpam apartemen dan hotel malah memberitahukan keberadaan kami kepada pelaku,” timpal Kasubdit III Polda Kepri, AKBP Andri S yang mendampingi Wiyarso.

Terang saja pelaku punya kesempatan untuk menghilangkan barang bukti. Karena jaminan keamanan itulah, Stanly memilih berkantor di salah satu kamar apartemen. Pria kelahiran Kota Tanjungpinang itu menempati kamar nomor 815. “Bahkan menambah keamanan kamarnya dengan finger print serta kamera CCTV,’’ ujar Wiyarso.

Setelah pesta narkoba, Stanly memberikan fasilitas tur lainnya, yakni pijat dan tempat hiburan malam. “Dari data yang kami terima, tamu Stanly dalam partai besar masuk tanggal 30 November, keluar tanggal 1 Desember 2014 lalu. Ada sekitar 20 orang wisman Singapura,” ungkap Andri.(jpnn)

BATAM - Polda Kepulauan Riau tengah memburu para pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis wisata narkoba. Hal itu sebagai pengembangan atas terungkapnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News