Nyaru jadi Polisi, Pemuda Mabuk Siksa Penunggang Suzuki hingga Tewas

Nyaru jadi Polisi, Pemuda Mabuk Siksa Penunggang Suzuki hingga Tewas
Empat pembunuh Sambas jalan berjongkok menuju tahanan Mapolres Tarakan, Selasa (27/1). Foto: Sulaiman/Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com - TARAKAN – Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Tarakan tidak butuh waktu lama untuk mengungkap tabir penemuan mayat laki-laki yang belakangan diketahui bernama Sambas (26) di daerah Gunung Selatan, Tarakan, Kalimantan Utara, pada Sabtu (24/1) lalu. Tiga hari setelah kejadian itu, polisi berhasil mengungkap telah terjadi aksi sadis dilakukan empat pemuda mabuk tersebut.

Kapolres Tarakan AKBP Sarif Rahman menyampaikan, keempat pelaku pembunuhan sadis ditangkap di dua tempat. Tersangka berinisial EC alias Edy dan RL ditangkap di Kampung Enam. Dua pelaku lagi, DB alias Pandi dan MR alias Heri ditangkap di Selumit Pantai sekitar pukul 02.00 dini hari Wita.

Kronologi kejadian berawal sesuai pesta minuman keras hingga di dua tempat hiburan malam yang berbeda, pelaku keliling kota. Ketika melintas di Jalan Kusuma Bangsa, Gunung Lingkas, pelaku melihat Sambas mendorong motornya karena mogok. Sehingga terlintas di benak empat pemuda mabuk itu ingin menguasai barang yang dimiliki oleh korban yaitu sepeda motor Satria Suzuki.  

“Sebenarnya mereka ini tidak ada keinginan untuk melakukan pembunuhan, tetapi mereka melihat motor korban cukup bagus sehingga dua dari tersangka langsung turun dari mobil dan mendorong korban masuk ke dalam mobil. Lalu, satu tersangka lagi membawa kendaraan korban tersebut,” beber AKBP Sarif dilansir Radar Tarakan (Grup JPNN.com), Rabu (28/1).

Pelaku kemudian membawa korban ke daerah Pantai Amal dan sempat melintas jalanan depan kampus Universitas Borneo Tarakan. Saat perjalanan itu, korban disiksa. Rupanya, Sambas mengenali salah satu pelaku.

"Pada saat korban menyebutkan nama dari salah satu para pelaku ini, tiba-tiba tersangka MR ini menjerat korban dengan sabuk pengaman mobil dan dibantu oleh DB dengan cara mencekik sehingga tidak bernyawa lagi,” ungkapnya.

Dari pengakuan tersangka, lanjut kapolres, saat menyiksa korban, pelaku seolah-olah sebagai polisi.

“Jadi mereka ini dalam keadaan mabuk, lalu mereka bertindak seolah-olah menjadi polisi dan menginterogasi korban sehingga merenggut nyawanya,” imbuhnya.

TARAKAN – Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Tarakan tidak butuh waktu lama untuk mengungkap tabir penemuan mayat laki-laki yang belakangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News