Menopause Dini? Tenang, Bisa Diterapi

Menopause Dini? Tenang, Bisa Diterapi
Diperagakan Model Viona Merisanti. Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

jpnn.com - SETIAP perempuan akan datang masanya mengalami menopause. Tidak bisa dicegah atau diperlambat. Tetapi, beberapa hal masih bisa dilakukan agar hidup tetap berkualitas.

 

Menurut dr Indra Yuliati SpOG, normalnya, menopause terjadi di usia lebih dari 40 tahun. Tetapi, tidak semua mengalami menopause di umur itu. Tengok saja pengalaman Ely Sitoresmi, 35, ibu dua anak.

Ely pernah mengalami rasa sakit dan nyeri perut yang sangat hebat. Dia pun lantas pergi ke dokter kandungan untuk memeriksakan diri. Melalui USG, diketahui bahwa di dalam dua indung telurnya, masing-masing terdapat satu kista. Selain itu, dua indung telur tersebut terpelintir.

Dokter Indra yang menanganinya memutuskan untuk mengangkat dua indung telur itu. Otomatis, karena ’’pabriknya tutup’’, hormon estrogen dalam tubuh Ely turun drastis. Keluhan gejala menopause pun muncul.

Ely merasa semakin sensitif alias mudah tersinggung. Dia juga kerap merasakan hawa panas dari dada ke atas yang diikuti dengan keringat dingin dan berdebar-debar. Gejala itu lazim disebut hot flushes. Kulitnya menjadi kering. Dia juga mengalami insomnia. Ely pun merasa rendah diri.

Karena keluhan yang dirasa parah, dan memang usianya masih muda, dokter pun memberikan terapi sulih hormon (TSH) kepadanya. Hormon estrogen sintetik plus progesteron dimasukkan.

Bentuknya adalah obat minum berupa kaplet. Selain itu, pasien dianjurkan untuk sering mengonsumsi bahan kacang-kacangan yang mengandung estrogen alami.

SETIAP perempuan akan datang masanya mengalami menopause. Tidak bisa dicegah atau diperlambat. Tetapi, beberapa hal masih bisa dilakukan agar hidup

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News