Jelang Eksekusi Mati, Sukumaran Raih Gelar Sarjana Seni

Jelang Eksekusi Mati, Sukumaran Raih Gelar Sarjana Seni
Ben Quilty dan Myuran Sukumaran (membelakangi kamera) di Lapas Kerobokan, Denpasar. Foto: Jason Childs/The Age

jpnn.com - SYDNEY - Rencana eksekusi mati terhadap Myuran Sukumaran ternyata tak menghalangi anggota sindikat Bali Nine itu untuk menuntaskan jenjang pendidikannya di perguruan tinggi. Selama ini, Sukumaran yang dipenjara di LP Kerobokan, Denpasar, memang ikut kuliah jarak jauh di Universitas Curtin yang berbasis di Perth, Australia.

Sukumaran telah menyandang gelar Bachelor of Fine Arts atau sarjana muda bidang seni rupa. Ia seolah hendak membayar kecemasan ibunya, Raji bahwa terpidana mati kasus narkoba itu akan diseksekusi sebelum meraih gelar sarjana.  

Teman sekaligus dosen pembimbing Sukumaran, Ben Quilty pernah membeber kekhawatiran Raji tentang putranya yang tak akan meraih gelar sarjana seiring semakin dekatnya pelaksanaan eksekusi mati. Namun, Quilty membesarkan hati Raji. “Saya bilang padanya, selama dia (Sukumaran) dibiarkan hidup maka tidak ada yang akan menghentikannya,” ujar Quilty.

Universitas Curtin telah mengonfirmasi bahwa Sukumaran sudah memiliki nilai cukup untuk menyandang gelar sarjana seni. Quilty pun mewakili Sukumaran menerima gelar itu dari Universitas Curtin. “Saya pikur dia akan menjadi yang pertama dari sedikit orang yang mendapat kualifikasi seperti ini melalui ruang seninya (di penjara, red),” sambung Quelty.(theage/ara/jpnn)


SYDNEY - Rencana eksekusi mati terhadap Myuran Sukumaran ternyata tak menghalangi anggota sindikat Bali Nine itu untuk menuntaskan jenjang pendidikannya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News