Ini Strategi Antam Tetap Bersinar Pada 2015

Ini Strategi Antam Tetap Bersinar Pada 2015
Ini Strategi Antam Tetap Bersinar Pada 2015

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan untuk melakukan ekspor mineral mentah. Kebijakan tersebut membuat beberapa sektor industri merugi, salah satunya PT Antam. Pada 2014, Antam mengalami rugi senilai Rp 775 miliar dengan nilai penjualan sebesar Rp 9,42 triliun.

Tak mau terpuruk di tahun ini karena kebijakan tersebut, PT Antam mengambil kebijakan-kebijakan strategis. Salah satunya yakni menerapkan program penghematan biaya dan optimalisasi kinerja operasional.

"Menghadapi tantangan yang dihadapi di tahun 2014, program tersebut menjadi prioritas utama Antam. Melalui penerapan program penghematan biaya seperti penggunaan umpan bijih yang lebih murah dari Pomalaa," ujar Direktur Utama Antam, Tato Miraza dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/3).

Di samping itu, Antam juga melakukan evaluasi terhadap kontrak-kontrak dengan pihak ketiga serta penerapan Vendor Held Stock (VHS) yang menghilangkan biaya persediaan bahan bakar.

Dengan tantangan yang dihadapi, Tato menegaskan Antam tetap berkomitmen untuk mengakselerasi realisasi proyek pertumbuhan hilir (downstream). Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan nilai tambah cadangan dan sumber daya yang dimiliki.

"Di tahun 2014 Antam berhasil menghemat Rp 64,9 miliar. Saat ini Antam dalam proses perolehan Penyertaan Modal Negara (PMN)," jelasnya.

Perolehan PMN yang akan dikombinasikan dengan penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu tersebut diyakini akan mempercepat realisasi proyek-proyek pertumbuhan Antam di sektor hilir pada tahun 2015. (chi/jpnn)

 


JAKARTA - Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan untuk melakukan ekspor mineral mentah. Kebijakan tersebut membuat beberapa sektor industri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News