Pak Jokowi, Tolong Tuntaskan Proyek Jalan ke Ibu Kota Pegunungan Bintang

Agar Rakyat Sejahtera dan Harga Kebutuhan Pokok Terjangkau

Pak Jokowi, Tolong Tuntaskan Proyek Jalan ke Ibu Kota Pegunungan Bintang
Pak Jokowi, Tolong Tuntaskan Proyek Jalan ke Ibu Kota Pegunungan Bintang

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang di Papua mengharapkan aksi nyata pemerintah agar harga bahan bakar minyak di kabupaten yang beribu kota di Oksibil itu tak terlalu mahal. Sebab, disparitas harga kebutuhan pokok di Pegunungan Bintang dengan daerah di Jawa misalnya, sangat jauh bedanya.

Wakil Bupati Pegunungan Bintang, Papua, Yakobus Wayam mengatakan, banyak masyarakat di Jawa-Bali yang mengeluh pasca-kenaikan harga harga BBM jenis Premium yang dijual dengan harga sekitar Rp 7600 atau Pertamax Rp 8.600. Padahal, bagi warga Pegunungan Bintang harga jual itu masih sangat murah.

"Di daerah saya harga bensin, minyak tanah, solar semuanya sama, per liter Rp 90.000," kata Yakobus di Jakarta, Minggu (12/4).

Menurutnya, harga jual bensin pernah menyentuh Rp 200 ribu per liter saat menjelang Natal dan Tahun Baru 2014 lalu. Sebab, bensin di Pegunungan Bintang tidak hanya untuk kendaraan bermotor tetapi juga menyalakan genset listri untuk penerangan warga

“Maklum, penerangan di wilayah kami masih mengandalkan mesin genset atau tenaga matahari. Listrik PLN belum ada," kata Yakobus.

Mahalnya BBM itu juga berimbas pada harga barang lainnya. Salah satu contohnya adalah semen, yang harga satu sak di banyak daerah lain di Indonesia hanya di kisaran Rp 60 ribu. “Tapi di Pegunungan Bintang harga satu sak semen bisa mencapai Rp 2,3 juta,” katanya.

Menurut Yakobus, harga-harga kebutuhan pokok di Pegunungan Bintang melambung karena pasokannya bergantung pada trsnaportasi udara. Barang-barang itu didatangkan dari Jayapura dengan pesawat yang mendarat di Oksibil. “Itu yang menyebabkan harga-harga di
Oksibil melangit," jelasnya.

Yakobus lantas mencontohkan bahan kebutuhan pokok lainnya yang harganya melambung. Misalnya, air minum dalam kemasan botol plastik berukuran 750 mililiter saja dijual Rp 30.000. Sedangkan untuk ukuran 1,5 liter dijual Rp 50.000.

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang di Papua mengharapkan aksi nyata pemerintah agar harga bahan bakar minyak di kabupaten yang beribu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News