Kisah Penambang Pasir yang Selamat Usai Bertarung dengan Buaya

Kisah Penambang Pasir yang Selamat Usai Bertarung dengan Buaya
Kisah Penambang Pasir yang Selamat Usai Bertarung dengan Buaya

jpnn.com - PALU – Buaya air tawar sepanjang tiga meter memangsa seorang penambang pasir, Selasa (5/5). Kejadian tersebut berawal saat Ofandi (35) yang menjadi korban bersama empat rekannya memulai pekerjaannya sebagai penambang pasir.

Saat tiba di sungai yang berada di Kelurahan Birobuli Selatan, Sulteng, Ofandi sempat melihat seekor buaya yang panjangnya mencapai tiga meter. Namun saat itu korban tidak menghiraukan buaya tersebut.

Menurut Ofandi, ia sudah sering bertemu dengan buaya di sungai itu. Dia meyakini, buaya di sungai itu tidak penah mengganggu maupun menggigit orang.

“Tapi pada saat saya berenang, tiba-tiba buaya itu menghampiri saya lalu menggigit kepala, bahu kanan, dan lengan kiri saya,” terang Ofandi dengan muka yang menahan sakit, saat Radar Sulteng (Grup JPNN.com) menyambanginya di RS Anutapura Palu.

Setelah mendapat serangan dan gigitan dari buaya, Ofandi tidak tinggal diam. Dirinya mencoba melwan dengan, membuka mulut buaya yang pada saat itu mengigit lengan kanannya. Saat gigitan buaya itu terlepas, korban langsung berenang ke darat dan meminta pertolongan kepada teman-temannya yang berada di tempat itu.

Melihat korban yang sudah bersimbah darah, dan penuh luka sobek. Teman-teman korban langsung melarikannya ke rumah sakit terdekat, untuk dirawat secara intensif.

Dalam kejadian ini, korban harus dijahit sebanyak 54 jahitan baik di kepala, bahu dan lengannya. Yang mana itu bertujuan untuk menutup, dan mengurangi darah yang keluar dari luka tersebut.  

“Saat ini masih terasa sakit di bagian lukanya, bahkan lengan kiri saya hampir putus akibat gigitan dari buaya itu,” pungkas Ofandi.(cr1/ris/jpnn)

PALU – Buaya air tawar sepanjang tiga meter memangsa seorang penambang pasir, Selasa (5/5). Kejadian tersebut berawal saat Ofandi (35) yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News