Seminggu Bersama PSK, Gaji Dua Bulan Ludes

Seminggu Bersama PSK, Gaji Dua Bulan Ludes
Seminggu Bersama PSK, Gaji Dua Bulan Ludes

LAMPUNG - Lantaran sering mengumbar nafsu dengan pekerja seks, HT (39) harus menanggung akibat yang cukup berat.
    
Kepada Radar Lampung (Grup JPNN), pria yang berprofesi sebagai buruh harian ini menuturkan, dia sudah hidup berumah tangga selama 15 tahun dengan LN.  Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak.
    
Di tahun-tahun awal pernikahan, HT adalah suami yang baik. Namun setelah punya anak, perangai HT mulai berubah. Dia mulai mencari kepuasan batin di luar rumah. ’’Saya sadar apa yang sudah saya lakukan itu artinya menduakan istri,” kata pria bertubuh kurus tinggi ini.
    
HT kerap bersama kawan-kawannya mencari kepuasan di tempat-tempat hiburan di wilayah Panjang dan Telukbetung Selatan. Perilaku HT itu lambat laun tak terkontrol. Bahkan, uang hasil jerih payahnya dihabiskan demi bersama para pekerja seks.
    
Setiap habis mendapat uang, HT pasti meluangkan waktunya berburu pekerja seks. Puncaknya, pada 2011 silam, HT satu minggu tak pulang ke rumah. Selama satu minggu itu, dia menghabiskan waktu bersama pekerja seks.
    
’’Satu minggu saya bermalam di area tersebut dan tak pulang-pulang sebelum uang saya habis. Uang yang habis itu gaji dua bulan. Sehari saya dibayar Rp75 ribu. Ya semuanya habis," ungkapnya.
    
HT mengaku sejak kerap bersama wanita pekerja seks, kehidupan rumah tangganya mulai tak harmonis. LN mulai sering pulang ke rumah orang tuanya. ’’Tetapi, saya nafsunya memang nggak bisa ditahan. Jadi, saya terus melampiaskan,” katanya.
    
Lalu pada pertengahan 2011, HT mulai merasakan sakit saat buang air kecil. Awalnya, dia tak terlalu mempedulikan. Namun kian lama, penyakitnya makin parah. Akhirnya, dia pergi ke dokter untuk mengecek kondisi tubuhnya.
    
Dan alangkah terkejutnya HT saat dirinya didiagnosis terkena penyakit kelamin, sifilis. Saat itu juga HT langsung kapok. Dia merasa sudah mendapat ganjaran. ’’Pasca kejadian itu, saya menyadari bila hal tersebut adalah perbuatan yang salah dan memang dilarang keras oleh agama,” katanya.
    
HT berusaha menyembunyikan penyakitnya. Dia hanya bisa berbaring selama lebih dari dua minggu dan minum obat serta berobat jalan. Kala itu dia juga tengah cekcok dengan LN. Alhasil, HT harus merawat tubuhnya dibantu dengan orang tuanya.
    
’’Sampai saya juga malu, orang tua saya yang selalu mengantarkannya, untuk berobat jalan ke klinik dokter, dan itu rutin dilakukan. Akhirnya penyakit  bisa sembuh total," katanya.
    
Setelah sembuh total, hubungan HT dengan LN mulai kembali harmonis. HT mengaku tak akan pernah lagi mencari kepuasan batin di luar rumah.
    
’’Setelah kejadian tersebutlah saya merasa sangat menyesal sudah bermain-main. Dan kini sudah menanggung akibatnya. Kejadian itu membuka mata dan telinga saya lebar-lebar. Biarlah jadi kenangan dalam hidup saya saja,” pungkasnya. (mhz/p3/c1/wdi)

 


LAMPUNG - Lantaran sering mengumbar nafsu dengan pekerja seks, HT (39) harus menanggung akibat yang cukup berat.      Kepada Radar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News