Pembangunan Hunian Vertikal "Bergeser"

Pembangunan Hunian Vertikal "Bergeser"
Ilustrasi. FOTO: JAWA POS

jpnn.com - JAKARTA - Meski sudah padat, kawasan Jakarta Selatan dinilai masih prospektif untuk bisnis properti. Pengembang pun cukup agresif membangun hunian vertikal. Nilai investasi yang besar tak jadi masalah. 

"Kami investasi untuk apartemen Antasari Heights Residence senilai Rp 750 miliar. Sumber dananya dari internal perusahaan dan bank. Saat ini konstruksi fondasi berikut tiang pancang di lokasi sudah dimulai," kata CEO PT Radinka Quatro Land Adhi Trirachmadi.

Anak perusahaan PT Radinka Quatro Investama itu merencanakan topping off pada Oktober 2016. Serah terima kepada user dilaksanakan pada pertengahan 2017, bersamaan dengan selesainya proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) di ruas Fatmawati. 

Apartemen 32 lantai itu dibangun di lahan seluas 1 hektare dan satu tower terdiri atas 360 unit. Sekitar 65 persen area dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau (RTH).

"Perizinan lengkap sudah kami peroleh dari pembangunan gedung, amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), hingga floor plan. Trennya sih memang mulai bergeser ke Jakarta Selatan karena jauh dari kebisingan, polusi, kemacetan, dan banjir," lanjutnya. 

Menurut Adhi, selain terjun dalam bisnis properti hunian vertikal, Radinka Group ikut memegang saham beberapa unit perhotelan di Bali dan Jakarta. Dalam dua tahun ke depan, perseroan membangun beberapa hotel sebagai bagian dari penerimaan recurring perusahaan. 

"Kami juga sedang menyiapkan tim dalam pengerjaan proyek residensial di kawasan Jabodetabek," ujarnya. (rin/c10/oki) 

 


JAKARTA - Meski sudah padat, kawasan Jakarta Selatan dinilai masih prospektif untuk bisnis properti. Pengembang pun cukup agresif membangun hunian


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News