Lulus S1 Tanpa Skripsi, Dinilai Bukan Solusi
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi X DPR, Reni Marlinawati tidak setuju dengan wacana Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi M Nasir, menjadikan skripsi tidak lagi sebagai syarat kelulusan S1. Menurutnya, wacana tersebut bukan solusi menghapuskan kecurangan hingga pemalsuan skripsi.
Seharusnya yang dilakukan Kementerian Ristek dan Dikti adalah bukan mencari opsi tentang syarat lulus S1, tapi lebih pada peningkatan pengawasan terhadap Perguruan Tinggi (PT).
"Jadi seharusnya yang dilakukan bukan cari opsi, tapi pengawasan terhadap Perguruan Tinggi yang diperketat, integritas PT dijaga. Kalau otak jahat, otak bulus diberikan alternatif tetap saja akan ada cara melakukan upaya manipulatif," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (25/5).
Karena itu Reni menilai wacana Menteri M Nasir bukan jalan keluar terbaik menghilangkan perilaku plagiat, kecurangan, pemalsuan dalam pembuatan skripsi. Tapi cara yang terbaik adalah meningkatkan pengawasan.
Namun dikatakan, kalau pun kewajiban membuat skripsi diganti dengan tugas lain, tidak ada apa. Yang terpenting, tetap harus ada pengawasan. "Karena diganti apapun kalau pengawasan lemah tidak akan hasilkan apa-apa ke depan," tandasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR, Reni Marlinawati tidak setuju dengan wacana Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi M Nasir, menjadikan skripsi tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Pendidikan Berkualitas, Dahua Serahkan Interactive Board ke FEB UGM
- Ramadan Berbagi, Garuda Beverage Salurkan Beasiswa Pendidikan & Ribuan Sepatu
- Dana BOS Aman jika Seluruh Guru Honorer jadi PPPK, Begini Penjelasannya
- Peruri Dorong Peningkatkan Kualitas Pendidikan SDN di Karawang
- Universitas Terbuka & BWI Berkolaborasi, Investasi Dana Abadi di Sukuk Wakaf
- Mahasiswa Jadi Korban TPPO Berkedok Magang di Jerman, Prof Zainuddin Soroti Lemahnya Pengawasan