Awas! Hawa Panas Hingga September

Awas! Hawa Panas Hingga September
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Hawa panas menyengat belakangan ini tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat.

BMKG pusat memprediksi puncak musim kemarau terjadi pada September. Meski demikian, hawa panas itu tidak sangat tinggi. Sebab, fenomena El Nino yang akan terjadi di Indonesia masih di ambang batas normal.

Cuaca panas itu membuat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ekstrawaspada. Salah satunya terkait dengan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

”Saya deg-degan dengan prediksi cuaca ini. Saya sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk tindak lanjut prediksi BMKG. Antisipasi kebakaran hutan yang paling gawat,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Sabtu (30/5).

Setiap tahun kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus terjadi dan mengakibatkan kabut asap yang bukan hanya hitungan hari saja. Salah satunya di Provinsi Riau.

”Saya juga sudah mendapatkan catatan dari Singapura terkait musim kemarau yang akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan,” jelas Siti Nurbaya.

KLHK pun sudah melakukan antisipasi terkait hal tersebut. Sejauh ini langkah-langkah yang masih dijalankan adalah membikin hujan buatan, water booming,membuat sekat kanal rawa gambut di daerah rawan karhutla, dan menyiapkan personel BNPB untuk posko di daerah dan pusat.

Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pembuatan sekat kanal rawa gambut memberikan solusi yang efektif. Pada Januari–Mei 2014 ada 7.271 hot spot (titik api), namun saat ini hanya tercatat 1.893 hot spot.

JAKARTA – Hawa panas menyengat belakangan ini tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat. BMKG pusat memprediksi puncak musim kemarau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News